Presiden 9 Negara NATO Kutuk Aksi Rusia Caplok Wilayah Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Presiden sembilan negara NATO di Eropa tengah dan timur menyatakan pada Minggu (2/10/2022), bahwa mereka tidak akan pernah mengakui pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia .
Reaksi mereka muncul dua hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian untuk mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki Moskow -- Donetsk, Kherson, Lugansk dan Zaporizhzhia -- menyusul "referendum" yang dianggap Barat sebagai "palsu."
Para presiden mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa “tinggal diam dalam menghadapi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional oleh Federasi Rusia.”
“Kami menegaskan kembali dukungan kami untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina,” kata mereka, seperti dikutip dari Reuters. “Kami tidak mengakui dan tidak akan pernah mengakui upaya Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina mana pun,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip dari AFP.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh presiden Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lithuania, Montenegro, Makedonia Utara, Polandia, Rumania, dan Slovakia. Empat dari penandatangan - Polandia, dan tiga negara Baltik - berada di sisi timur NATO dengan Rusia. Dua lainnya -- Rumania dan Slovakia -- berbatasan dengan Ukraina.
Hongaria, yang juga berbatasan dengan Ukraina, tidak masuk dalam daftar. Perdana menteri nasionalisnya, Viktor Orban, telah menjalin hubungan dekat dengan Putin dalam beberapa tahun terakhir dan mengecam sanksi Uni Eropa terhadap Kremlin. Juga absen adalah Albania, Bulgaria, Kroasia dan Slovenia.
Pernyataan itu, yang diterbitkan di situs web kantor kepresidenan Polandia, mengatakan para pemimpin negara-negara penandatangan telah “mengunjungi Kiev selama perang dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri efek agresi Rusia.”
“Kami mendukung Ukraina dalam pertahanannya melawan invasi Rusia, menuntut Rusia untuk segera menarik diri dari semua wilayah pendudukan dan mendorong semua Sekutu (NATO) untuk secara substansial meningkatkan bantuan militer mereka ke Ukraina,” katanya.
Reaksi mereka muncul dua hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian untuk mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki Moskow -- Donetsk, Kherson, Lugansk dan Zaporizhzhia -- menyusul "referendum" yang dianggap Barat sebagai "palsu."
Para presiden mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa “tinggal diam dalam menghadapi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional oleh Federasi Rusia.”
“Kami menegaskan kembali dukungan kami untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina,” kata mereka, seperti dikutip dari Reuters. “Kami tidak mengakui dan tidak akan pernah mengakui upaya Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina mana pun,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip dari AFP.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh presiden Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lithuania, Montenegro, Makedonia Utara, Polandia, Rumania, dan Slovakia. Empat dari penandatangan - Polandia, dan tiga negara Baltik - berada di sisi timur NATO dengan Rusia. Dua lainnya -- Rumania dan Slovakia -- berbatasan dengan Ukraina.
Hongaria, yang juga berbatasan dengan Ukraina, tidak masuk dalam daftar. Perdana menteri nasionalisnya, Viktor Orban, telah menjalin hubungan dekat dengan Putin dalam beberapa tahun terakhir dan mengecam sanksi Uni Eropa terhadap Kremlin. Juga absen adalah Albania, Bulgaria, Kroasia dan Slovenia.
Pernyataan itu, yang diterbitkan di situs web kantor kepresidenan Polandia, mengatakan para pemimpin negara-negara penandatangan telah “mengunjungi Kiev selama perang dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri efek agresi Rusia.”
“Kami mendukung Ukraina dalam pertahanannya melawan invasi Rusia, menuntut Rusia untuk segera menarik diri dari semua wilayah pendudukan dan mendorong semua Sekutu (NATO) untuk secara substansial meningkatkan bantuan militer mereka ke Ukraina,” katanya.