CIA Peringatkan Jerman tentang Serangan Pipa Gas Nord Stream Beberapa Pekan Lalu

Rabu, 28 September 2022 - 13:43 WIB
loading...
CIA Peringatkan Jerman...
Kapal menyambungkan dua bagian dari pipa gas Nord Stream 2 pada 11 Agustus 2019. Foto/Nord Stream 2/Axel Schmidt
A A A
BERLIN - CIA sudah memperingatkan Jerman tentang kemungkinan serangan terhadap jaringan pipa gas di Laut Baltik "beberapa pekan yang lalu".

Laporan itu diungkap majalah Jerman Der Spiegel pada Selasa (27/9/2022). Jerman sedang mencari jawaban setelah kedua pipa Nord Stream Rusia rusak dan kebocoran gas besar muncul di pulau Bornholm, Denmark.

“Satu tip dari agen mata-mata Amerika Serikat (AS) diterima di Berlin selama musim panas," ungkap Der Spiegel, mengutip "beberapa orang yang mengetahui masalah ini."



Secara resmi, bagaimanapun, pemerintah federal Jerman menolak mengomentari hal-hal yang berhubungan dengan intelijen.

“Dinas keamanan Jerman saat ini sedang memeriksa citra satelit dari daerah di mana ledakan terjadi, tetapi hanya melihat lalu lintas angkatan laut yang biasa-biasa saja," papar Spiegel.



“Mereka juga yakin bahwa hanya aktor negara yang bisa melakukan ini, menunjukkan penyelam atau kapal selam mini bisa memasang ranjau atau bahan peledak di jalur pipa,” tulis Spiegel.

Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 keduanya tiba-tiba kehilangan tekanan pada Senin. Pihak berwenang Denmark melaporkan kebocoran gas dari Bornholm, sementara seismolog Swedia mencatat beberapa ledakan.

Operator pipa mengkonfirmasi beberapa saluran gas mengalami kerusakan yang "belum pernah terjadi sebelumnya" dan tidak mungkin untuk memperkirakan kapan, atau jika, layanan dapat dipulihkan.

Pada Senin malam, pemerintah Jerman yakin pipa itu menjadi sasaran serangan yang disengaja, menurut harian Tagesspiegel.

Berlin sedang mempertimbangkan kemungkinan Ukraina atau "pasukan yang berafiliasi dengan Ukraina" bisa berada di belakangnya, tetapi juga operasi "bendera palsu" oleh Rusia untuk membuat Ukraina terlihat buruk dan mendorong harga energi UE lebih tinggi lagi.

Meski mengakui “gangguan permanen pasokan gas dari Rusia” akan menjadi kepentingan Ukraina, Der Spiegel mengatakan serangan semacam itu akan memiliki “kerugian politik yang besar” bagi Kiev.

Satu-satunya motif Moskow untuk meledakkan pipa, menurut majalah itu, adalah "menyalahkan pihak lain atas insiden itu."

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen telah menyerukan penyelidikan untuk mendapatkan "kejelasan penuh" tentang apa yang terjadi dengan pipa tersebut.

"Setiap gangguan yang disengaja terhadap infrastruktur energi aktif Eropa tidak dapat diterima dan akan mengarah pada respons sekuat mungkin," tweet dia.

Sebelumnya pada Selasa, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan serangan terhadap Nord Stream adalah “bukan kepentingan siapa pun,” tetapi itu juga mewakili “peluang signifikan” bagi Eropa untuk meninggalkan gas alam Rusia demi pasokan energi alternatif, mungkin seperti gas alam cair (LNG) dari AS, dan “mempercepat transisi ke energi terbarukan” untuk memerangi perubahan iklim.

Sementara itu, anggota parlemen Polandia Radislaw Sikorski berterima kasih kepada AS atas ledakan pia gas tersebut.

Dia berpendapat bahwa itu berarti Rusia sekarang harus bernegosiasi dengan Ukraina dan Polandia jika ingin mengirimkan gas ke Eropa Tengah.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
Profil Mayjen TNI R...
Profil Mayjen TNI R Sidharta Wisnu Graha, Stafsus KSAD yang Dimutasi Jelang Lebaran 2025
Isuzu Siapkan Truk Klasik...
Isuzu Siapkan Truk Klasik Keren yang Belum Pernah Anda Lihat
Berita Terkini
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
1 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
5 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
7 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
8 jam yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
9 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
10 jam yang lalu
Infografis
Simak Yuk! Berikut Beberapa...
Simak Yuk! Berikut Beberapa Fakta Unik Tentang Kopi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved