Indonesia Patut Waspadai Pangkalan AL China di Kamboja

Selasa, 13 September 2022 - 17:02 WIB
loading...
A A A
Pendirian pangkalan angkatan laut China di Kamboja, tentunya menimbulkan risiko keamanan yang besar bagi negara-negara di Asia Tenggara.

Apalagi dalam modernisasi dan perluasan Pangkalan Angkatan Laut Ream, dapat memungkinkan Angkatan Laut Kerajaan Kamboja (RCN) mengoperasikan kapal pengangkut rudal anti-kapal dan pertahanan udara seperti kapal rudal Tipe 22 (kelas Houbei) China, korvet Tipe 056, dan Tipe 054A frigat, jauh berbeda dengan kemampuan RCN sebelumnya yang hanya memiliki kemampuan mengoperasikan kapal patroli tanpa rudal anti kapal.

Bersamaan dengan pangkalan angkatan laut, China terus menggencarkan proyek pembangunan infrastruktur skala besar yang dilakukan di Kamboja.

Misalnya proyek Bandara Internasional Dara Sakor (landasan 3.900 meter) oleh Union Development Group China, dan pelabuhan laut sedalam 15 meter di Kampot, dimana pelabuhan tersebut akan memungkinkan kapal induk China serta kapal serbu amfibi Tipe 075, kapal pendarat tipe 072A dan kapal suplai armada China untuk berlayar.

“Di antara kepentingan jangka panjang China adalah mempromosikan konsep Jalan Sutra Maritim untuk mengamankan akses ke Teluk Thailand, dan memproyeksikan kekuatannya ke Samudra Hindia melalui Tanah Genting Kula,” jelas Rimbo.



IMM mensinyalir China memiliki kepentingan geopolitik untuk mengamankan infrastruktur alternatif di Selat Malaka-Singapura, dan ingin menyelesaikan apa yang disebut "dilema Malaka", mengingat ketergantung Beijing yang tinggi pada impor minyak mentah (72% pada tahun 2021) dan fakta bahwa lebih banyak dari 65 persen minyak mentah impor diimpor dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika melalui Selat Malaka-Singapura.

Bahkan jika impor bahan bakar fosil dari Rusia meningkat setelah invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, China perlu terus meningkatkan impor minyak mentah dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika untuk memenuhi permintaan domestiknya yang kuat.

Pengaruh China atas ASEAN akan semakin diperkuat dengan pendekatan “rule of money” dan “rule of gun” alih-alih “rule of law”.

“Dengan demikian, negara-negara yang berpikiran sama apalagi terjebak utang Beijing, tidak akan mampu melawan pengaruh besar China kecuali mereka berkoordinasi dan secara kolektif mengelola aset, sumber daya negera dengan China,” ucap Rimbo.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Beragam Aktivitas di...
Beragam Aktivitas di Masjid Xiuheyan saat Bulan Suci Ramadan di Lanzhou China Barat Laut
Menilik Aktivitas Umat...
Menilik Aktivitas Umat Muslim saat Bulan Suci Ramadan di China Barat Laut
China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
8 Negara Pemilik Mineral...
8 Negara Pemilik Mineral Tanah Langka Terbesar di Dunia, Harta Karun yang Diincar AS
Rekomendasi
Luhut: Prabowo Perintahkan...
Luhut: Prabowo Perintahkan TNI-Polri Tindak Tegas Ormas Pelaku Pungli ke Pengusaha
Lepas Tim Peliputan...
Lepas Tim Peliputan Mudik iNews Media Group, Korlantas Polri Minta Pemudik Lakukan Persiapan Matang
Peduli Nelayan, Warga...
Peduli Nelayan, Warga Desa Nifasi Papua Dapat Rumah Baru
Berita Terkini
Negara-negara NATO Berencana...
Negara-negara NATO Berencana Mundur dari Perjanjian Ranjau Darat, Apa Dipicu Ketakutan Diinvasi Rusia?
48 menit yang lalu
3 Alasan Demo Serbia...
3 Alasan Demo Serbia Dihadiri sampai 1 Juta Orang, dari Reformasi hingga Skandal Korupsi
1 jam yang lalu
5 Alasan Presiden Ekuador...
5 Alasan Presiden Ekuador Minta Bantuan Tentara AS, Eropa dan Brasil untuk Perang Melawan Kartel Narkoba
1 jam yang lalu
Uni Eropa: Jangan Biarkan...
Uni Eropa: Jangan Biarkan Rusia Memecah Belah AS dan Eropa
3 jam yang lalu
Siapa Mohammad Al-Tawil?...
Siapa Mohammad Al-Tawil? Pemuda Yordania yang Dipenjara 4 Tahun karena Unggah Surat Wasiat tentang Perlawanan terhadap Israel
4 jam yang lalu
900 Tentara Anggota...
900 Tentara Anggota NATO Teledor, Data Mereka di Aplikasi Kebugaran Mudah Terdeteksi Musuh
6 jam yang lalu
Infografis
10 Bandara InJourney...
10 Bandara InJourney Airports Terbaik di Asia Pasifik 2024!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved