Perang Rusia-Ukraina, Negara Mana yang Akan Jadi Sekutu Moskow?

Senin, 12 September 2022 - 14:19 WIB
loading...
Perang Rusia-Ukraina, Negara Mana yang Akan Jadi Sekutu Moskow?
Presiden Rusia Vladimir Putin. Belarusia, Myanmar, hingga Suriah mendukung invasi Moskow ke Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Setelah Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari, para pemimpin negara di seluruh dunia dengan cepat mengecam Presiden Vladimir Putin.

Ketika jutaan orang meninggalkan akibat perang, Putin memperkeruh keadaan dengan mengancam negara mana yang mendukung Ukraina.

Terlepas dari ancaman tersebut, banyak yang tetap memberi bantuan pada pengungsi Ukraina seperti menyediakan makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal yang aman.



Tetapi apakah ada negara yang mendukung Rusia? Jawabannya; ada.

Rusia memang memiliki beberapa negara sekutu, namun belum jelas bagaimana tanggapan masing-masing sekutu tersebut tentang perkembangan terakhir di Ukraina.

Rusia diketahui memiliki beberapa sekutu yang konsisten, terutama negara-negara di Eurasian Economic Union (EAEU).

Eurasian Economic Union atau juga dikenal sebagai Uni Ekonomi Eurasia adalah aliansi kerja sama ekonomi yang ditandatangani oleh para pemimpin Rusia, Kazakhstan, dan Belarusia, pada 29 Mei 2014 dan mulai berlaku pada 1 Januari 2015.

Negara Pendukung Rusia

Belarusia telah memihak Rusia. Negara tersebut bahkan mengirim pasukannya untuk membantu pasukan Putin.

Sebuah tweet dari akun Twitter resmi Parlemen Ukraina mengeklaim bahwa “bantuan” dari Belarusia telah memasuki wilayah Chernihiv, di Ukraina utara.

Meski begitu, Inggris telah memberlakukan sanksi pada sejumlah pejabat Belarusia. Sanksi itu telah memicu kekacauan ekonomi pada Putin dan orang-orang terdekatnya.

Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa militer Belarusia telah mendukung dan memungkinkan invasi Rusia ke Ukraina.

Myanmar juga memihak Rusia dalam invasinya ke Ukraina.

Juru bicara Myanmar, Zaw Min Tun, mengatakan militer Moskow telah melakukan beberapa upaya untuk keberlanjutan kedaulatan negara mereka.

“Rusia menunjukkan posisinya kepada dunia sebagai kekuatan dunia,” katanya dalam pernyataan.

Venezuela, yang terkenal dekat dengan Rusia, belum secara terbuka mendukung invasi Moskow ke Ukraina. Namun, negara sosialis itu mengecam Amerika Serikat karena diduga membantu melanggar perjanjian Minsk.

"Republik Bolivarian Venezuela mengungkapkan kekhawatirannya atas memburuknya krisis di Ukraina, dan menyayangkan kelalaian serta pelanggaran perjanjian Minsk pada pihak NATO, yang didorong oleh Amerika Serikat," kata Kementerian Luar Negeri Venezuela dalam sebuah pernyataan.

Perjanjian Minsk adalah serangkaian perjanjian internasional yang berusaha untuk mengakhiri perang di wilayah Donbas Ukraina.

Suriah, sekutu utama Rusia di Timur Tengah, juga mendukung tindakan Putin.

Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan panggilan telepon dengan Putin, di mana Al Jazeera melaporkan bahwa dia memuji serangan militer Moskow ke Ukraina, serta mencela apa yang dia sebut “histeria” Barat di sekitarnya.

Assad mengatakan kepada Putin bahwa apa yang terjadi di Ukraina adalah sebagai koreksi sejarah dan pemulihan keseimbangan yang hilang di dunia setelah pecahnya Uni Soviet.

MG/Vadma Gempita
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1386 seconds (0.1#10.140)