Pemerintah Diminta Tegas Terhadap China Terkait Muslim Uighur

Rabu, 24 Agustus 2022 - 23:02 WIB
loading...
A A A
Kelompok-kelompok tersebut mengecam perjalanan itu sebagai kesempatan propaganda yang memungkinkan China untuk menutupi kejahatannya terhadap kemanusiaan dan genosida terhadap Uighur.

Amerika Serikat (AS) dan legislatif dari beberapa negara Barat lainnya telah menyatakan bahwa penindasan China di Xinjiang, merupakan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Peluncuran laporan PBB tentang bentuk-bentuk perbudakan kontemporer sangat signifikan pada saat China melakukan segala dayanya untuk menekan publikasi laporan Uighur oleh kantor Komisaris Tinggi PBB Bachelet,” pungkas Rimbo.

Sementara itu, Presiden Kongres Uighur Dunia (WUC), Dolkun Isa kepada Radio Free Asia (RFA) menilai peluncuran laporan PBB tentang bentuk-bentuk perbudakan kontemporer sangat signifikan pada saat China melakukan segala dayanya untuk menekan publikasi laporan Uighur oleh kantor Komisaris Tinggi PBB Bachelet.

“Temuan laporan Obokata bahwa kerja paksa, dan bahkan perbudakan, ada di Xinjiang menunjukkan kejahatan yang dilakukan China terhadap Uighur,” kata Isa.

Kampanye untuk Uighur (CFU) yang berbasis di Washington, D.C. mengatakan laporan itu adalah penilaian yang sangat penting dan komprehensif.

“Sungguh melegakan melihat PBB akhirnya mengakui sejauh mana kekejaman ini terjadi,” katanya. Sekarang tindakan nyata diperlukan untuk meminta PKC [Partai Komunis China] bertanggung jawab atas kejahatan ini berdasarkan temuan baru-baru ini.” tegas Isa.

Seorang peneliti di Victims of Communism Memorial Foundation yang berbasis di Washington dan ahli di wilayah Xinjiang, Andrian Zenz menyebut laporan PBB itu sebagai pernyataan yang kuat, di mana pelapor menyatakan bahwa ada bukti yang masuk akal untuk menyimpulkan bahwa kerja paksa sedang berlangsung di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang dan kemudian program serupa yang ada di Tibet.

“Dan kemudian dia mengatakan dalam beberapa kasus situasinya mungkin sama dengan perbudakan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan,” katanya kepada RFA.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1924 seconds (0.1#10.140)