Beredar Video Truk Militer Rusia di Ruang Turbin PLTN Ukraina
loading...
A
A
A
Baik Ukraina dan Rusia telah menuduh satu sama lain mengancam terorisme nuklir, terutama di sekitar pabrik.
Kiev telah berulang kali menuduh pasukan Rusia menyimpan persenjataan berat di dalam kompleks dan menggunakannya sebagai kedok untuk melancarkan serangan, mengetahui bahwa Ukraina tidak dapat membalas tembakan tanpa mengambil risiko mengenai salah satu reaktor pabrik. Sementara itu, Moskow mengklaim pasukan Ukraina menargetkan situs tersebut.
Pada hari Senin, ketua perusahaan tenaga nuklir negara Ukraina, Petro Kotin, mengatakan Rusia menyimpan 14 unit peralatan militer berat di unit daya pertama dan enam kendaraan di ruang mesin kedua.
Menurut citra satelit kompleks yang diberikan kepada CNN oleh Planet Labs, kendaraan militer Rusia telah absen dari pabrik tersebut sejak 24 Juli.
"Tidak jelas apakah truk militer Rusia disimpan di dalam ruang turbin atau digunakan sebagai penutup setelah serangan militer Ukraina pada 19 Juli," tulis CNN.
"Serangan itu menargetkan personel militer Rusia di tiga tenda di bawah 1.000 kaki (lebih dari 300 meter) dari salah satu reaktor nuklir," demikian laporan CNN.
PLTN Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa, telah berada di bawah kendali Rusia sejak Maret.
Serangan demi serangan terhadap kompleks itu, yang meningkat seiring dengan pertempuran di selatan Ukraina, telah memicu kekhawatiran terkait momok bencana nuklir. Situasi ini membuat pengawas nuklir PBB dan para pemimpin dunia menuntut agar sebuah misi diizinkan mengunjungi situs tersebut dan menilai kerusakannya.
Tetapi para ahli nuklir ingin meredakan beberapa peringatan yang lebih mengkhawatirkan, menjelaskan bahwa ancaman utama paling dekat dengan pembangkit itu sendiri dan tidak membenarkan peringatan di seluruh Eropa.
Kiev telah berulang kali menuduh pasukan Rusia menyimpan persenjataan berat di dalam kompleks dan menggunakannya sebagai kedok untuk melancarkan serangan, mengetahui bahwa Ukraina tidak dapat membalas tembakan tanpa mengambil risiko mengenai salah satu reaktor pabrik. Sementara itu, Moskow mengklaim pasukan Ukraina menargetkan situs tersebut.
Pada hari Senin, ketua perusahaan tenaga nuklir negara Ukraina, Petro Kotin, mengatakan Rusia menyimpan 14 unit peralatan militer berat di unit daya pertama dan enam kendaraan di ruang mesin kedua.
Menurut citra satelit kompleks yang diberikan kepada CNN oleh Planet Labs, kendaraan militer Rusia telah absen dari pabrik tersebut sejak 24 Juli.
"Tidak jelas apakah truk militer Rusia disimpan di dalam ruang turbin atau digunakan sebagai penutup setelah serangan militer Ukraina pada 19 Juli," tulis CNN.
"Serangan itu menargetkan personel militer Rusia di tiga tenda di bawah 1.000 kaki (lebih dari 300 meter) dari salah satu reaktor nuklir," demikian laporan CNN.
PLTN Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa, telah berada di bawah kendali Rusia sejak Maret.
Serangan demi serangan terhadap kompleks itu, yang meningkat seiring dengan pertempuran di selatan Ukraina, telah memicu kekhawatiran terkait momok bencana nuklir. Situasi ini membuat pengawas nuklir PBB dan para pemimpin dunia menuntut agar sebuah misi diizinkan mengunjungi situs tersebut dan menilai kerusakannya.
Tetapi para ahli nuklir ingin meredakan beberapa peringatan yang lebih mengkhawatirkan, menjelaskan bahwa ancaman utama paling dekat dengan pembangkit itu sendiri dan tidak membenarkan peringatan di seluruh Eropa.