Warga Rusia Dipersulit di Negara NATO, Putin Diserukan Gunakan Senjata Nuklir

Jum'at, 19 Agustus 2022 - 10:07 WIB
loading...
Warga Rusia Dipersulit...
Presiden Vladimir Putin diserukan menggunakan senjata nuklir sebagai respons atas tindakan negara-negara NATO di Baltik yang mempersulit warga Rusia. Foto/ABC.net.au
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin diserukan sekutu dekatnya untuk menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap negara-negara NATO yang mempersulit warga Rusia untuk masuk.

Seruan itu disampaikan Vladimir Solovyov, sekutu Putin yang dikenal sebagai propagandis Kremlin.

Dia mengatakan pemerintah Putin harus menggunakan senjata nuklir melawan Barat untuk melindungi para penutur bahasa Rusia di negara-negara NATO di Baltik.

Solovyov memberikan reaksinya terhadap pembatasan yang diusulkan di Lituania, Latvia dan Estonia pada warga negara Rusia dan warga lokal penutur bahasa Rusia, sebagai tanggapan atas invasi skala penuh Moskow ke Ukraina.

Pemerintah Estonia telah mempersulit warga Rusia untuk memasuki negara itu. Latvia telah mendeklarasikan Rusia sebagai "negara sponsor terorisme", berhenti mengeluarkan visa masuk untuk warga Rusia dan ingin membatasi penggunaan bahasa Rusia di tempat kerja.



Sementara itu, Lithuania, yang pada bulan Juni terlibat dalam perselisihan dengan Moskow mengenai pengangkutan barang melalui wilayahnya ke eksklave Rusia; Kaliningrad, telah mendukung dorongan Uni Eropa untuk melarang masuk turis Rusia.

Menyebut negara-negara Baltik sebagai "Nazi", Solovyov berkata; "Anda ingin melarang kami, orang-orang Rusia untuk dapat berbicara dalam bahasa kami sendiri, meskipun 40 persen orang Latvia adalah penutur bahasa Rusia."

"Oke, kami akan mengirim pasukan kami untuk membela penduduk berbahasa Rusia," katanya dalam segmen di acaranya "Full Contact" di saluran Russia-1, yang dilansir Newsweek, Jumat (19/8/2022).

"Akankah negara-negara NATO ikut campur?" katanya. "Apakah ibu kota Eropa siap terbakar dari serangan rudal kami? Dan jika perlu, dari senjata nuklir taktis kami."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1778 seconds (0.1#10.140)