Warga Rusia Dipersulit di Negara NATO, Putin Diserukan Gunakan Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
"Akankah Amerika siap untuk berperang untuk membela negara-negara Baltik yang melanggar hak-hak penutur bahasa Rusia?" ujarnya
Solovyov kemudian merujuk pada rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir yang telah dibanggakan Putin setelah tes senjata itu awal tahun ini.
"Akankah Amerika siap membuka wilayahnya untuk serangan Poseidon, Sarmat, atau senjata hipersonik lainnya," paparnya.
“Jika NATO terlibat, pendekatan kami akan berbeda, mereka bukan orang-orang kami, kami tidak akan kasihan pada mereka,” katanya, merujuk pada bagaimana Moskow akan merespons dengan senjata taktis dan strategis.
"Apakah mereka benar-benar ingin mengganggu kami dengan cara ini?"
"Saya benar-benar ingin memahami ketika NATO merenungkan masalah ini, apakah mereka siap untuk berakhir dalam perang nuklir?" imbuh dia.
Dia melanjutkan dengan menyarankan agar Kremlin meminta bantuan 100.000 tentara Korea Utara untuk membantu pasukan Rusia di Ukraina.
Video komentar sekutu Putin itu dibagikan oleh jurnalis dan pengamat Rusia; Julia Davis, yang men-tweet: "Propagandis top Rusia Vladimir Solovyov, dua kali dihormati oleh Putin untuk pelayanannya kepada Tanah Air, mengancam AS dan Eropa dengan perang nuklir jika mereka mempertahankan Baltik dari Rusia."
Solovyov termasuk di antara penyiar televisi negara Rusia yang berbicara tentang invasi Putin ke Ukraina sebagai konfrontasi antara Moskow dan NATO, mencela Barat yang memberikan bantuan militer ke Kiev dan mengancam serangan nuklir di ibu kota Barat.
Pada 10 Agustus, pejabat Kremlin Sergey Kiriyenko, mengatakan NATO sedang berperang melawan Rusia, di wilayah Ukraina dan dengan tangan Ukraina.
Solovyov kemudian merujuk pada rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir yang telah dibanggakan Putin setelah tes senjata itu awal tahun ini.
"Akankah Amerika siap membuka wilayahnya untuk serangan Poseidon, Sarmat, atau senjata hipersonik lainnya," paparnya.
“Jika NATO terlibat, pendekatan kami akan berbeda, mereka bukan orang-orang kami, kami tidak akan kasihan pada mereka,” katanya, merujuk pada bagaimana Moskow akan merespons dengan senjata taktis dan strategis.
"Apakah mereka benar-benar ingin mengganggu kami dengan cara ini?"
"Saya benar-benar ingin memahami ketika NATO merenungkan masalah ini, apakah mereka siap untuk berakhir dalam perang nuklir?" imbuh dia.
Dia melanjutkan dengan menyarankan agar Kremlin meminta bantuan 100.000 tentara Korea Utara untuk membantu pasukan Rusia di Ukraina.
Video komentar sekutu Putin itu dibagikan oleh jurnalis dan pengamat Rusia; Julia Davis, yang men-tweet: "Propagandis top Rusia Vladimir Solovyov, dua kali dihormati oleh Putin untuk pelayanannya kepada Tanah Air, mengancam AS dan Eropa dengan perang nuklir jika mereka mempertahankan Baltik dari Rusia."
Solovyov termasuk di antara penyiar televisi negara Rusia yang berbicara tentang invasi Putin ke Ukraina sebagai konfrontasi antara Moskow dan NATO, mencela Barat yang memberikan bantuan militer ke Kiev dan mengancam serangan nuklir di ibu kota Barat.
Pada 10 Agustus, pejabat Kremlin Sergey Kiriyenko, mengatakan NATO sedang berperang melawan Rusia, di wilayah Ukraina dan dengan tangan Ukraina.