Turki Lancarkan Serangan Udara ke Utara Suriah, 25 Tewas
loading...
A
A
A
JEDDAH - Sedikitnya 25 orang tewas di Suriah utara pada Selasa (16/8/2022), setelah Turki melancarkan serangan udara dan pemboman artileri yang menargetkan pasukan rezim Assad dan pejuang Kurdi di dekat kota perbatasan Kobane.
Seperti dilaporkan Arab News, gempuran Turki dimulai malam hari, ketika tembakan artileri menghantam kota dan di sekitarnya. Serangan itu dilaporkan berlanjut sepanjang hari, dan setidaknya satu anak terbunuh.
Pejuang milisi YPG Kurdi dari Pasukan Demokrat Suriah menanggapi dengan serangan mortir di sebuah pos perbatasan militer Turki di provinsi Sanliurfa yang menewaskan satu tentara dan melukai empat lainnya.
Setelah serangan mortir, pasukan Turki melakukan tembakan balasan terhadap sasaran di daerah Kobane. “Menurut informasi awal di wilayah tersebut, 13 teroris dinetralisir. Operasi di wilayah itu terus berlanjut,” kata Kementerian Pertahanan di Ankara.
Dilvin, seorang penjaga toko di Kobane, mengatakan kekacauan terjadi di kota itu ketika penembakan meningkat pada hari Selasa.
“Orang-orang mulai berlarian, mobil di mana-mana, orang-orang bertanya tentang teman dan keluarga mereka. Kemudian suara-suara mulai terdengar, suara-suara itu ada di mana-mana,” katanya. “Ada begitu banyak teriakan. Begitu banyak ketakutan. Sekarang semua orang dikurung di rumah,” lanjutnya.
Kemudian pada hari Selasa, 11 orang tewas dalam serangan udara Turki di sebuah pos perbatasan Suriah yang dijalankan oleh pasukan rezim Assad. Tidak jelas apakah yang tewas adalah pasukan pemerintah Suriah atau pejuang Kurdi.
Pasukan rezim Suriah telah dikerahkan di daerah-daerah yang dikendalikan oleh SDF di dekat perbatasan dengan Turki sebagai bagian dari perjanjian yang dimaksudkan untuk membendung serangan lintas perbatasan oleh Ankara yang menargetkan pasukan Kurdi yang dianggapnya sebagai teroris.
Seperti dilaporkan Arab News, gempuran Turki dimulai malam hari, ketika tembakan artileri menghantam kota dan di sekitarnya. Serangan itu dilaporkan berlanjut sepanjang hari, dan setidaknya satu anak terbunuh.
Pejuang milisi YPG Kurdi dari Pasukan Demokrat Suriah menanggapi dengan serangan mortir di sebuah pos perbatasan militer Turki di provinsi Sanliurfa yang menewaskan satu tentara dan melukai empat lainnya.
Setelah serangan mortir, pasukan Turki melakukan tembakan balasan terhadap sasaran di daerah Kobane. “Menurut informasi awal di wilayah tersebut, 13 teroris dinetralisir. Operasi di wilayah itu terus berlanjut,” kata Kementerian Pertahanan di Ankara.
Dilvin, seorang penjaga toko di Kobane, mengatakan kekacauan terjadi di kota itu ketika penembakan meningkat pada hari Selasa.
“Orang-orang mulai berlarian, mobil di mana-mana, orang-orang bertanya tentang teman dan keluarga mereka. Kemudian suara-suara mulai terdengar, suara-suara itu ada di mana-mana,” katanya. “Ada begitu banyak teriakan. Begitu banyak ketakutan. Sekarang semua orang dikurung di rumah,” lanjutnya.
Kemudian pada hari Selasa, 11 orang tewas dalam serangan udara Turki di sebuah pos perbatasan Suriah yang dijalankan oleh pasukan rezim Assad. Tidak jelas apakah yang tewas adalah pasukan pemerintah Suriah atau pejuang Kurdi.
Pasukan rezim Suriah telah dikerahkan di daerah-daerah yang dikendalikan oleh SDF di dekat perbatasan dengan Turki sebagai bagian dari perjanjian yang dimaksudkan untuk membendung serangan lintas perbatasan oleh Ankara yang menargetkan pasukan Kurdi yang dianggapnya sebagai teroris.