Pekerja Bantuan Lembaga Belgia Tewas Dibom Israel di Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Seorang pekerja bantuan yang merupakan bagian dari upaya bantuan pembangunan Belgia dan putranya yang berusia tujuh tahun tewas dalam serangan Israel di Gaza.
Kabar itu diungkap Menteri Pembangunan Belgia Caroline Gennez pada Kamis (25/4/2024), dilansir Reuters.
“Dengan kesedihan dan kengerian yang mendalam kami mengetahui kematian rekan kami Abdallah Nabhan (33) dan putranya Jamal yang berusia tujuh tahun, tadi malam, menyusul pemboman oleh tentara Israel di bagian timur kota tersebut. Rafah,” ujar menteri Belgia itu.
Nabhan, bekerja untuk agen Enabel, yang membantu usaha kecil di Gaza.
Pernyataan itu mengatakan tujuh orang tewas akibat serangan terhadap satu gedung yang menampung sekitar 25 orang, termasuk pengungsi dari wilayah lain di Jalur Gaza yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat kampanye pemboman brutal Israel di daerah kantong tersebut.
“Pemboman tanpa pandang bulu terhadap infrastruktur sipil dan warga sipil tak berdosa bertentangan dengan hukum internasional dan kemanusiaan serta aturan perang,” tegas Gennez.
Dalam pernyataan di situsnya, Enabel mengungkapkan “kesedihan dan kengerian yang mendalam” atas berita tersebut dan berkata, “Istri Abdallah berada dalam kondisi kritis di rumah sakit, berjuang untuk hidupnya. Dua anak pasangan tersebut lainnya (berusia 5 tahun 7 bulan) mengalami luka ringan. Ayah Abdallah yang berusia 65 tahun, saudara laki-lakinya yang berusia 35 tahun, dan keponakannya yang berusia enam tahun juga kehilangan nyawa.”
“Seperti semua karyawan Enabel lainnya di Gaza, Abdallah termasuk dalam daftar orang yang memenuhi syarat untuk meninggalkan Gaza, yang telah disampaikan kepada otoritas Israel beberapa bulan lalu. Sayangnya, Abdallah meninggal sebelum dia dan keluarganya diberikan izin meninggalkan Gaza dengan selamat. Saat ini ada tujuh staf Enabel yang masih berada di Gaza,” papar dia.
Kabar itu diungkap Menteri Pembangunan Belgia Caroline Gennez pada Kamis (25/4/2024), dilansir Reuters.
“Dengan kesedihan dan kengerian yang mendalam kami mengetahui kematian rekan kami Abdallah Nabhan (33) dan putranya Jamal yang berusia tujuh tahun, tadi malam, menyusul pemboman oleh tentara Israel di bagian timur kota tersebut. Rafah,” ujar menteri Belgia itu.
Nabhan, bekerja untuk agen Enabel, yang membantu usaha kecil di Gaza.
Pernyataan itu mengatakan tujuh orang tewas akibat serangan terhadap satu gedung yang menampung sekitar 25 orang, termasuk pengungsi dari wilayah lain di Jalur Gaza yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat kampanye pemboman brutal Israel di daerah kantong tersebut.
“Pemboman tanpa pandang bulu terhadap infrastruktur sipil dan warga sipil tak berdosa bertentangan dengan hukum internasional dan kemanusiaan serta aturan perang,” tegas Gennez.
Dalam pernyataan di situsnya, Enabel mengungkapkan “kesedihan dan kengerian yang mendalam” atas berita tersebut dan berkata, “Istri Abdallah berada dalam kondisi kritis di rumah sakit, berjuang untuk hidupnya. Dua anak pasangan tersebut lainnya (berusia 5 tahun 7 bulan) mengalami luka ringan. Ayah Abdallah yang berusia 65 tahun, saudara laki-lakinya yang berusia 35 tahun, dan keponakannya yang berusia enam tahun juga kehilangan nyawa.”
“Seperti semua karyawan Enabel lainnya di Gaza, Abdallah termasuk dalam daftar orang yang memenuhi syarat untuk meninggalkan Gaza, yang telah disampaikan kepada otoritas Israel beberapa bulan lalu. Sayangnya, Abdallah meninggal sebelum dia dan keluarganya diberikan izin meninggalkan Gaza dengan selamat. Saat ini ada tujuh staf Enabel yang masih berada di Gaza,” papar dia.
(sya)