Iran: Salman Rushdie dan Para Pendukungnya Harus Disalahkan atas Penikamannya

Senin, 15 Agustus 2022 - 18:31 WIB
loading...
A A A
Tetapi pada tahun 2019, Twitter menangguhkan akun Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei atas tweet yang mengatakan fatwa itu “tidak dapat dibatalkan.”

Rushdie (75) telah hidup relatif terbuka dalam beberapa tahun terakhir.

Dia akan memberikan kuliah di Institusi Chautauqua di New York barat tentang pentingnya Amerika Serikat sebagai surga bagi para seniman yang ditargetkan ketika polisi mengatakan seorang pria berusia 24 tahun bergegas ke panggung dan menikamnya.

Juru bicara Kemlu Iran Kanaani mengatakan, “Rushdie telah mengekspos dirinya pada kemarahan rakyat dengan menghina kesucian Islam dan melintasi garis merah 1,5 miliar Muslim."

Kanaani mengatakan Iran tidak memiliki informasi lain tentang tersangka penyerang novelis itu kecuali apa yang muncul di media.

“Tersangka, Hadi Matar dari Fairview, New Jersey, mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan dan penyerangan di pengadilan pada Sabtu,” ungkap pengacara yang ditunjuk pengadilan, Nathaniel Barone, mengatakan kepada Reuters.

Tinjauan penegakan hukum awal terhadap akun media sosial Matar menunjukkan dia bersimpati kepada ekstremisme Syiah dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, menurut NBC New York.

Washington menuduh IRGC melakukan kampanye ekstremis global.

Jam-e Jam yang berafiliasi dengan IRGC dan media pemerintah Iran garis keras lainnya merayakan serangan itu dan beberapa orang Iran menyuarakan dukungan untuk itu secara online.

“Matar adalah putra seorang pria dari Yaroun di Lebanon selatan,” papar Ali Tehfe, walikota kota itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1048 seconds (0.1#10.140)