Hamas ingin Gencatan Senjata di Gaza Sesegera Mungkin
loading...
A
A
A
GAZA - Seorang pejabat senior Hamas mengatakan putaran baru perundingan tidak langsung mengenai gencatan senjata di Gaza dilanjutkan di Qatar pada hari Jumat (3/1/2025).
Dia menambahkan kelompok Palestina tersebut sedang mengupayakan kesepakatan sesegera mungkin.
Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan putaran baru perundingan tersebut akan difokuskan pada gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, Reuters melaporkan.
Meskipun perundingan yang terputus-putus telah berlangsung selama setahun di Doha, gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih sulit dicapai.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui delegasi untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata Gaza, meskipun dia terus secara terbuka mengesampingkan kemungkinan berakhirnya perang secara permanen.
Hamas dan Israel sedang berunding pada bulan Desember untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, tetapi meskipun laporan pada saat itu tampaknya menunjukkan kemajuan dalam mencapai kesepakatan, kelompok Palestina tersebut menuduh negosiator Israel mengajukan "syarat-syarat baru" yang menunda tercapainya kesepakatan.
Israel menepis tuduhan tersebut, dengan mengatakan Hamas-lah yang menciptakan "rintangan baru" bagi gencatan senjata.
Amerika Serikat (AS) dan Israel telah lama bersikeras Hamas merupakan hambatan bagi gencatan senjata, tetapi para analis mengatakan Netanyahu tidak menunjukkan minat untuk mencapai kesepakatan.
Sepanjang tahun 2024, AS dan Israel bersikeras mendiang Pemimpin Hamas Yahya Sinwar merupakan hambatan utama bagi gencatan senjata.
Namun dua bulan lalu, pasukan Israel menewaskan Sinwar dalam baku tembak, dan gencatan senjata masih belum terlihat.
Dia menambahkan kelompok Palestina tersebut sedang mengupayakan kesepakatan sesegera mungkin.
Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan putaran baru perundingan tersebut akan difokuskan pada gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, Reuters melaporkan.
Meskipun perundingan yang terputus-putus telah berlangsung selama setahun di Doha, gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih sulit dicapai.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui delegasi untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata Gaza, meskipun dia terus secara terbuka mengesampingkan kemungkinan berakhirnya perang secara permanen.
Hamas dan Israel sedang berunding pada bulan Desember untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, tetapi meskipun laporan pada saat itu tampaknya menunjukkan kemajuan dalam mencapai kesepakatan, kelompok Palestina tersebut menuduh negosiator Israel mengajukan "syarat-syarat baru" yang menunda tercapainya kesepakatan.
Israel menepis tuduhan tersebut, dengan mengatakan Hamas-lah yang menciptakan "rintangan baru" bagi gencatan senjata.
Amerika Serikat (AS) dan Israel telah lama bersikeras Hamas merupakan hambatan bagi gencatan senjata, tetapi para analis mengatakan Netanyahu tidak menunjukkan minat untuk mencapai kesepakatan.
Sepanjang tahun 2024, AS dan Israel bersikeras mendiang Pemimpin Hamas Yahya Sinwar merupakan hambatan utama bagi gencatan senjata.
Namun dua bulan lalu, pasukan Israel menewaskan Sinwar dalam baku tembak, dan gencatan senjata masih belum terlihat.