Lavrov Akui Tujuan Rusia Gulingkan Presiden Ukraina Zelensky
loading...
A
A
A
Dia menambahkan bahwa Barat telah mendorong Ukraina untuk terus berperang melawan Rusia.
“Barat bersikeras bahwa Ukraina tidak boleh memulai negosiasi sampai Rusia dikalahkan di medan perang,” ujar Lavrov.
Belum jelas kapan pengiriman biji-bijian akan dilanjutkan setelah Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian yang sama dengan PBB dan Turki pada Jumat di Istanbul.
Kesepakatan itu bertujuan membuka jalan bagi pengiriman jutaan ton biji-bijian Ukraina yang sangat dibutuhkan, serta ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia.
Kremlin bersikeras pada Senin bahwa serangan di pelabuhan Odesa selama akhir pekan menargetkan aset militer dan tidak akan mempengaruhi pengiriman biji-bijian.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan serangan itu harus dilakukan “secara eksklusif pada infrastruktur militer.”
“Ini sama sekali tidak terkait dengan infrastruktur yang terlibat dalam memenuhi perjanjian dan mengekspor gandum. Jadi ini tidak dapat dan tidak boleh memengaruhi awal proses pengiriman dengan cara apa pun,” ujar Peskov.
Juru bicara Kremlin juga mengatakan Moskow tidak tertarik menghentikan semua pasokan gas ke Eropa dan pembatasan baru-baru ini pada aliran gas Rusia ke negara-negara Eropa “hanyalah konsekuensi dari pembatasan yang telah diberlakukan Eropa, dan orang Eropa sendiri menderita dari pembatasan ini.”
“Rusia adalah pemasok gas yang bertanggung jawab, dan apa pun yang dikatakan orang, Komisi Eropa, di ibu kota Eropa, di AS, Rusia telah dan terus menjadi negara yang sebagian besar menjamin keamanan energi Eropa,” papar Peskov.
Sementara itu, kantor kepresidenan Ukraina mengatakan pada Senin bahwa dua warga sipil tewas dan 10 orang lainnya terluka dalam penembakan Rusia terbaru selama 24 jam terakhir.
“Barat bersikeras bahwa Ukraina tidak boleh memulai negosiasi sampai Rusia dikalahkan di medan perang,” ujar Lavrov.
Belum jelas kapan pengiriman biji-bijian akan dilanjutkan setelah Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian yang sama dengan PBB dan Turki pada Jumat di Istanbul.
Kesepakatan itu bertujuan membuka jalan bagi pengiriman jutaan ton biji-bijian Ukraina yang sangat dibutuhkan, serta ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia.
Kremlin bersikeras pada Senin bahwa serangan di pelabuhan Odesa selama akhir pekan menargetkan aset militer dan tidak akan mempengaruhi pengiriman biji-bijian.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan serangan itu harus dilakukan “secara eksklusif pada infrastruktur militer.”
“Ini sama sekali tidak terkait dengan infrastruktur yang terlibat dalam memenuhi perjanjian dan mengekspor gandum. Jadi ini tidak dapat dan tidak boleh memengaruhi awal proses pengiriman dengan cara apa pun,” ujar Peskov.
Juru bicara Kremlin juga mengatakan Moskow tidak tertarik menghentikan semua pasokan gas ke Eropa dan pembatasan baru-baru ini pada aliran gas Rusia ke negara-negara Eropa “hanyalah konsekuensi dari pembatasan yang telah diberlakukan Eropa, dan orang Eropa sendiri menderita dari pembatasan ini.”
“Rusia adalah pemasok gas yang bertanggung jawab, dan apa pun yang dikatakan orang, Komisi Eropa, di ibu kota Eropa, di AS, Rusia telah dan terus menjadi negara yang sebagian besar menjamin keamanan energi Eropa,” papar Peskov.
Sementara itu, kantor kepresidenan Ukraina mengatakan pada Senin bahwa dua warga sipil tewas dan 10 orang lainnya terluka dalam penembakan Rusia terbaru selama 24 jam terakhir.