Misi HAM PBB Selidiki Dugaan Temuan Kuburan Massal di Libya

Selasa, 05 Juli 2022 - 00:31 WIB
loading...
Misi HAM PBB Selidiki...
Misi HAM PBB Selidiki Dugaan Temuan Kuburan Massal di Libya. FOTO/Reuters
A A A
JENEWA - Sebuah misi yang ditunjuk PBB ke Libya menyatakan pada Senin (4/7/2022), bahwa ada "kemungkinan kuburan massal" yang belum diselidiki. Diperkirakan ada sebanyak 100 lokasi, di sebuah kota di mana ratusan mayat telah ditemukan.

Laporan yang akan diserahkan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB minggu ini tersebut merinci bagaimana sebuah milisi yang dijalankan oleh tujuh bersaudara diduga mengeksekusi dan memenjarakan ratusan orang antara 2016-2020.



Bukti penculikan, pembunuhan, dan penyiksaan di Tarhouna oleh Misi Pencari Fakta independen merupakan salah satu contoh pelanggaran hak asasi manusia yang paling mengerikan dalam periode pergolakan sejak penggulingan Muammar Qaddafi yang berkuasa lama pada tahun 2011.

“Di antara para korban adalah orang cacat serta perempuan dan anak-anak,” kata laporan setebal 51 halaman itu, seperti dikutip dari Reuters.

Berdasarkan kesaksian warga dan dua kunjungan lapangan, misi tersebut menemukan “alasan yang masuk akal” bahwa milisi Kaniyat melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Ini mengidentifikasi empat komandan yang berpartisipasi langsung di dalamnya.



Pihak berwenang Libya telah menemukan 247 mayat di situs kuburan massal dan individu di daerah Tarhouna di Libya Barat. Banyak yang masih diborgol dan ditutup matanya.

Misi tersebut menggunakan citra satelit yang menunjukkan tanda-tanda gangguan tanah di antara bukti lain untuk mengidentifikasi tiga kemungkinan lokasi baru. Tapi, mungkin ada lebih banyak lagi, katanya, mengutip kuburan yang ada yang dikenal sebagai 'The Landfill' di mana hanya sebagian kecil dari situs yang telah diselidiki.

“Menurut pengetahuan orang dalam, mungkin masih ada hingga 100 kuburan massal yang belum ditemukan,” lanjut laporan itu.



Pada satu tahap, Kaniyat bersekutu dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional yang berbasis di Tripoli tetapi kemudian dengan Tentara Nasional Libya timur yang dipimpin oleh komandan Khalifa Haftar yang mencoba, tetapi tidak berhasil, untuk menggulingkan administrasi Kesepakatan Nasional.

Milisi tidak lagi memegang otoritas di Tarhouna. Para pemimpin Kaniyat yang masih hidup sebagian besar diyakini telah melarikan diri ke daerah-daerah Libya timur di bawah kendali Haftar.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Putin Usul PBB Memerintah...
Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya
4 Alasan Neokolonialisme...
4 Alasan Neokolonialisme Barat di Afrika Hancur, Salah Satunya Membeli Uranium dengan Harga Murah
Sekjen PBB Kaget Israel...
Sekjen PBB Kaget Israel Gempur Gaza, 322 Warga Palestina Tewas dan Hilang
AS dan Israel Ingin...
AS dan Israel Ingin Pindahkan Paksa Warga Gaza ke 3 Negara Afrika Timur
PBB: Blokade Israel...
PBB: Blokade Israel Picu Kelaparan Tercepat dalam Sejarah Modern
Tentara Prancis Mulai...
Tentara Prancis Mulai Hengkang dari Senegal, Negara Bekas Jajahannya
Akhir Dominasi Prancis...
Akhir Dominasi Prancis di Afrika, Macron Tarik Pasukan Militer dari Senegal
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Lebaran 2025, Ayu Ting...
Lebaran 2025, Ayu Ting Ting Bersyukur Pekerjaan Lancar dan Rezeki Berlimpah
7 Contoh Teks Pidato...
7 Contoh Teks Pidato Halalbihalal Idulftri 1446 H untuk Segala Suasana
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Berita Terkini
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
33 menit yang lalu
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
1 jam yang lalu
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
2 jam yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
6 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
11 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
12 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved