Kronologi Warga Hindu India Dibunuh Secara Brutal karena Dukung Penghina Nabi Muhammad
loading...
A
A
A
Otoritas negara bagian setempat telah menangguhkan layanan internet selama 24 jam dan memerintahkan larangan pertemuan besar selama sebulan. Sekitar 600 petugas polisi telah dikerahkan ke daerah itu untuk menjaga ketertiban.
Dalam video lain yang di-posting setelah rekaman pembunuhan itu, para penyerang mengakui perbuatan mereka, mengeklaim bahwa mereka telah "memenggal kepala" korban sebagai pembalasan atas pernyataan panasnya terhadap Nabi Muhammad yang dibuat oleh mantan juru bicara partai berkuasa Nupur Sharma.
Masih menurut video itu, kedua tersangka juga mengancam Perdana Menteri Narendra Modi, dengan salah satu dari mereka mengatakan, "Jika pisau ini lepas dari tangan saya, pasti akan mendarat di leher Anda."
Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa di India, Partai Bharatiya Janata (BJP) telah diskors awal bulan ini setelah komentarnya yang dianggap menghina Nabi Muhammad memicu protes oleh umat Islam di negara itu dan beberapa negara mayoritas Muslim.
Qatar, Kuwait dan Arab Saudi mengutuk pernyataan Nupur Sharma, yang menirukan kesalahpahaman umum bahwa istri termuda Nabi Muhammad SAW, Aisyah, berusia enam tahun pada saat pernikahan mereka.
Klaim tersebut telah dibantah keras oleh sejarawan Islam, yang mengatakan bahwa dia berusia 18 hingga 21 tahun saat itu.
Menanggapi protes diplomatik, Partai Bharatiya Janata yang berkuasa mengecam komentar Sharma dan mendisiplinkannya.
Menurut polisi setempat yang dikutip Vice, Kamis (30/6/2022), penjahit Hindu yang dibunuh secara brutal pernah ditangkap awal bulan ini karena menyebarkan pernyataan tidak menyenangkan yang dibuat terhadap Nabi Muhammad dan dibebaskan dengan jaminan.
Polisi mengatakan bahwa penjahit itu menuduh putranya "secara keliru" mem-posting komentar yang tidak menyenangkan di Facebook saat bermain game di ponselnya. Korban kemudian mengeluh menerima ancaman pembunuhan dan mencari perlindungan polisi.
Hawasingh Ghumaria, seorang perwira polisi senior di Rajasthan, mengatakan masalah itu diselesaikan antara korban dan anggota komunitas Muslim yang mengancamnya.
Namun dia mengatakan polisi sekarang akan menyelidiki bagaimana perselisihan itu meningkat, dan telah menskors seorang petugas polisi karena kelalaian.
Dalam video lain yang di-posting setelah rekaman pembunuhan itu, para penyerang mengakui perbuatan mereka, mengeklaim bahwa mereka telah "memenggal kepala" korban sebagai pembalasan atas pernyataan panasnya terhadap Nabi Muhammad yang dibuat oleh mantan juru bicara partai berkuasa Nupur Sharma.
Masih menurut video itu, kedua tersangka juga mengancam Perdana Menteri Narendra Modi, dengan salah satu dari mereka mengatakan, "Jika pisau ini lepas dari tangan saya, pasti akan mendarat di leher Anda."
Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa di India, Partai Bharatiya Janata (BJP) telah diskors awal bulan ini setelah komentarnya yang dianggap menghina Nabi Muhammad memicu protes oleh umat Islam di negara itu dan beberapa negara mayoritas Muslim.
Qatar, Kuwait dan Arab Saudi mengutuk pernyataan Nupur Sharma, yang menirukan kesalahpahaman umum bahwa istri termuda Nabi Muhammad SAW, Aisyah, berusia enam tahun pada saat pernikahan mereka.
Klaim tersebut telah dibantah keras oleh sejarawan Islam, yang mengatakan bahwa dia berusia 18 hingga 21 tahun saat itu.
Menanggapi protes diplomatik, Partai Bharatiya Janata yang berkuasa mengecam komentar Sharma dan mendisiplinkannya.
Menurut polisi setempat yang dikutip Vice, Kamis (30/6/2022), penjahit Hindu yang dibunuh secara brutal pernah ditangkap awal bulan ini karena menyebarkan pernyataan tidak menyenangkan yang dibuat terhadap Nabi Muhammad dan dibebaskan dengan jaminan.
Polisi mengatakan bahwa penjahit itu menuduh putranya "secara keliru" mem-posting komentar yang tidak menyenangkan di Facebook saat bermain game di ponselnya. Korban kemudian mengeluh menerima ancaman pembunuhan dan mencari perlindungan polisi.
Hawasingh Ghumaria, seorang perwira polisi senior di Rajasthan, mengatakan masalah itu diselesaikan antara korban dan anggota komunitas Muslim yang mengancamnya.
Namun dia mengatakan polisi sekarang akan menyelidiki bagaimana perselisihan itu meningkat, dan telah menskors seorang petugas polisi karena kelalaian.