Rusia Ledakkan Jembatan untuk Potong Akses Ukraina ke Sievierodonetsk
loading...
A
A
A
KIEV - Kiev menyatakan bahwa Moskow telah memperkuat pasukannya di sekitar Sievierodonetsk dan berusaha untuk memotong akses Ukraina ke kota industri itu, Sabtu (4/6/2022). Sievierodonetsk menjadi fokus serangan Rusia untuk merebut wilayah Donbas timur.
Serhiy Gaidai, Gubernur Provinsi Luhansk, mengatakan pasukan Rusia meledakkan jembatan di seberang sungai Siverskyi Donets untuk mencegah Ukraina membawa bala bantuan militer dan mengirimkan bantuan kepada warga sipil di Sievierodonetsk.
"Tentara Rusia, seperti yang kami pahami, mengerahkan semua upayanya, semua cadangannya ke arah (Sievierodonetsk) itu," kata Gaidai dalam siaran langsung TV pada hari Sabtu. "Rusia meledakkan jembatan, jadi kami tidak bisa membawa bala bantuan untuk anak laki-laki kami di Sievierodonetsk," lanjutnya.
Sejak diusir kembali dari ibukota Kyiv, Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran di Luhansk dan Donetsk, dua provinsi yang membentuk wilayah Donbas timur.
Bagi kedua belah pihak, pertempuran di timur dalam beberapa pekan terakhir telah menjadi salah satu fase perang paling mematikan, dengan Ukraina mengatakan kehilangan 60 hingga 100 tentara setiap hari.
Militer Ukraina mengatakan pada hari Sabtu, bahwa Rusia telah menggunakan artileri untuk melakukan "operasi penyerangan" di Sievierodonetsk. Tetapi, pasukan Rusia mundur dan pasukan Ukraina mempertahankan posisi di dalam kota, sekitar 145 km dari perbatasan Rusia.
Tentara Rusia juga berusaha maju menuju Lysychansk, melintasi sungai Siverskyi Donets dari Sievierodonetsk, tetapi dihentikan, kata staf umum militer Ukraina. Reuters mencapai Sievierodonetsk pada hari Kamis dan dapat memverifikasi bahwa warga Ukraina masih menguasai sebagian kota.
“Di provinsi tetangga Donetsk, pasukan Rusia hanya berjarak 15 km di luar kota Sloviansk,” kata Gubernur Regional Pavlo Kyrylenko kepada Reuters.
Serhiy Gaidai, Gubernur Provinsi Luhansk, mengatakan pasukan Rusia meledakkan jembatan di seberang sungai Siverskyi Donets untuk mencegah Ukraina membawa bala bantuan militer dan mengirimkan bantuan kepada warga sipil di Sievierodonetsk.
"Tentara Rusia, seperti yang kami pahami, mengerahkan semua upayanya, semua cadangannya ke arah (Sievierodonetsk) itu," kata Gaidai dalam siaran langsung TV pada hari Sabtu. "Rusia meledakkan jembatan, jadi kami tidak bisa membawa bala bantuan untuk anak laki-laki kami di Sievierodonetsk," lanjutnya.
Sejak diusir kembali dari ibukota Kyiv, Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran di Luhansk dan Donetsk, dua provinsi yang membentuk wilayah Donbas timur.
Bagi kedua belah pihak, pertempuran di timur dalam beberapa pekan terakhir telah menjadi salah satu fase perang paling mematikan, dengan Ukraina mengatakan kehilangan 60 hingga 100 tentara setiap hari.
Militer Ukraina mengatakan pada hari Sabtu, bahwa Rusia telah menggunakan artileri untuk melakukan "operasi penyerangan" di Sievierodonetsk. Tetapi, pasukan Rusia mundur dan pasukan Ukraina mempertahankan posisi di dalam kota, sekitar 145 km dari perbatasan Rusia.
Tentara Rusia juga berusaha maju menuju Lysychansk, melintasi sungai Siverskyi Donets dari Sievierodonetsk, tetapi dihentikan, kata staf umum militer Ukraina. Reuters mencapai Sievierodonetsk pada hari Kamis dan dapat memverifikasi bahwa warga Ukraina masih menguasai sebagian kota.
“Di provinsi tetangga Donetsk, pasukan Rusia hanya berjarak 15 km di luar kota Sloviansk,” kata Gubernur Regional Pavlo Kyrylenko kepada Reuters.