Kejanggalan Baru Tragedi Malaysia Airlines MH370: Pencarinya Diancam Dibunuh
loading...
A
A
A
“Penyelidikan resmi memberi tahu dunia bahwa pesawat ini terbang tanpa pilot selama lima atau enam jam dan akhirnya kehabisan bahan bakar. Kami tahu itu tidak terjadi," imbuh dia.
“Pada tahap terakhir penerbangan, pilot memiliki niat untuk meletakkan pesawat di atas air sedemikian rupa sehingga menyebabkan kerusakan minimal, membuatnya tenggelam ke dasar utuh dan tidak ada yang akan melihatnya lagi. Itu akan menjadi misteri terbesar dalam sejarah penerbangan," paparnya.
Namun, teman-teman Zaharie membantah keterlibatannya.
Seorang pramugari, Georgina Tan, berkata: “Saya dan Kapten Zaharie sering terbang bersama. Saya orang yang sangat cerewet dan dia ramah jadi kami banyak mengobrol."
“Dia adalah seorang humoris, orang yang iseng, tetapi saya belum pernah melihatnya kehilangan kesabaran. Dia pria yang easy guy. Tidak ada tulang yang buruk di tubuhnya," ujarnya.
Meskipun pencarian paling mahal yang pernah dilakukan, keluarga para korban masih menghadapi lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
"Bisakah Anda mulai berduka ketika Anda tidak tahu apa yang terjadi?" kata Nathan.
“Semacam harapan tetap ada. Saya berbicara tentang Ibu saya dalam present tense. Saya tidak pernah menyebutnya sebagai orang yang pergi, saya menyebutnya sebagai orang yang hilang," paparnya.
“Ini adalah hal-hal yang diidentifikasi dalam diri saya sebagai tidak dapat menerima bahwa dia telah pergi.”
Bagi Wattrelos, rasa sakit dan kemarahan dilunakkan dengan kenangan indah.
“Pada tahap terakhir penerbangan, pilot memiliki niat untuk meletakkan pesawat di atas air sedemikian rupa sehingga menyebabkan kerusakan minimal, membuatnya tenggelam ke dasar utuh dan tidak ada yang akan melihatnya lagi. Itu akan menjadi misteri terbesar dalam sejarah penerbangan," paparnya.
Namun, teman-teman Zaharie membantah keterlibatannya.
Seorang pramugari, Georgina Tan, berkata: “Saya dan Kapten Zaharie sering terbang bersama. Saya orang yang sangat cerewet dan dia ramah jadi kami banyak mengobrol."
“Dia adalah seorang humoris, orang yang iseng, tetapi saya belum pernah melihatnya kehilangan kesabaran. Dia pria yang easy guy. Tidak ada tulang yang buruk di tubuhnya," ujarnya.
Meskipun pencarian paling mahal yang pernah dilakukan, keluarga para korban masih menghadapi lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
"Bisakah Anda mulai berduka ketika Anda tidak tahu apa yang terjadi?" kata Nathan.
“Semacam harapan tetap ada. Saya berbicara tentang Ibu saya dalam present tense. Saya tidak pernah menyebutnya sebagai orang yang pergi, saya menyebutnya sebagai orang yang hilang," paparnya.
“Ini adalah hal-hal yang diidentifikasi dalam diri saya sebagai tidak dapat menerima bahwa dia telah pergi.”
Bagi Wattrelos, rasa sakit dan kemarahan dilunakkan dengan kenangan indah.