Putin Prediksi Kegagalan Negara-negara Barat, Sebut Alasan Paling Ironis
loading...
A
A
A
MOSKOW - Negara-negara Barat yang mencoba menghukum pihak lain dengan sanksi ekonomi telah melebih-lebihkan kekuatan mereka.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan hal itu selama Forum Ekonomi Eurasia pada Kamis (26/5/2022).
“Semakin banyak negara di dunia yang menginginkan dan akan mengejar kebijakan independen,” tegas dia di acara internasional tersebut.
Dia menjelaskan, “Tidak ada ‘polisi dunia’ yang dapat menghentikan proses global alami ini. Tidak ada yang sekuat itu.”
“Mereka menghadapi tantangan di dalam negara mereka, dan saya harap mereka menyadari bahwa kebijakan ini sama sekali tidak memiliki prospek,” ujar pemimpin Rusia itu, merujuk pada Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya.
Rusia menjadi negara yang paling banyak terkena sanksi di dunia setelah Barat membalas karena Moskow menyerang Ukraina pada Februari.
Pembatasan itu disebut-sebut oleh para pejabat sebagai cara menimbulkan kerugian bagi Rusia dan mengacaukan ekonominya untuk memaksa Moskow mundur.
Namun, banyak negara menolak bergabung dalam upaya sanksi, termasuk anggota NATO Turki.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan hal itu selama Forum Ekonomi Eurasia pada Kamis (26/5/2022).
“Semakin banyak negara di dunia yang menginginkan dan akan mengejar kebijakan independen,” tegas dia di acara internasional tersebut.
Dia menjelaskan, “Tidak ada ‘polisi dunia’ yang dapat menghentikan proses global alami ini. Tidak ada yang sekuat itu.”
“Mereka menghadapi tantangan di dalam negara mereka, dan saya harap mereka menyadari bahwa kebijakan ini sama sekali tidak memiliki prospek,” ujar pemimpin Rusia itu, merujuk pada Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya.
Rusia menjadi negara yang paling banyak terkena sanksi di dunia setelah Barat membalas karena Moskow menyerang Ukraina pada Februari.
Pembatasan itu disebut-sebut oleh para pejabat sebagai cara menimbulkan kerugian bagi Rusia dan mengacaukan ekonominya untuk memaksa Moskow mundur.
Namun, banyak negara menolak bergabung dalam upaya sanksi, termasuk anggota NATO Turki.