Simulator Bom Nuklir Digunakan 9 Juta Kali sejak Rusia Invasi Ukraina

Kamis, 26 Mei 2022 - 07:32 WIB
loading...
A A A
"NUKEMAP dibuat untuk membuat pemahaman ledakan nuklir menjadi mudah bagi siapa saja, karena hampir semua orang tahu bagaimana menggunakan perangkat lunak pemetaan online akhir-akhir ini."

Menurut Wellerstein, situs NUKEMAP telah mengalami peningkatan traffic yang dramatis sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada akhir Februari tahun ini.

Sementara beberapa media dan pejabat Rusia telah mengisyaratkan bahwa negara itu dapat menggunakan senjata nuklir untuk menargetkan negara-negara anggota NATO, yang lain menggambarkan komentar seperti itu sebagai ancaman kosong.

"Mulai Februari, NUKEMAP mengalami peningkatan traffic yang sangat besar, sampai-sampai saya perlu meng-upgrade dan meng-improve server secara radikal untuk menangani semuanya," kata Wellerstein.

"Sejak Februari hampir sembilan juta orang telah mengunjungi NUKEMAP, dengan beberapa hari memiliki lebih dari 300.000 pengguna per hari."

Menurut Hans Kristensen dan Matt Korda, pakar di Federasi Ilmuwan Amerika, hulu ledak terbesar yang dipasang pada rudal Rusia saat ini diperkirakan memiliki daya ledak setara dengan 800 kiloton TNT.

Sebagai perbandingan, Little Boy—bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima selama Perang Dunia II—memiliki kekuatan ledakan yang setara dengan sekitar 15 kiloton TNT.

Bom terbesar yang pernah berhasil diuji adalah Tsar Bomba, yang dikembangkan oleh Uni Soviet, yang diledakkan pada tahun 1961 dan memiliki daya ledak sekitar 50 megaton.

“Saya tidak akan terkejut jika mereka [Rusia] memiliki bom gravitasi dalam kisaran megaton, seperti yang dilakukan Amerika Serikat juga. Namun, ini hanya perkiraan,” kata Wellerstein.

“Ada, selama bertahun-tahun, desas-desus dari Rusia bahwa mereka mengembangkan senjata multi-megaton untuk sistem senjata baru mereka, tetapi apakah itu benar atau tidak, itu bukanlah sesuatu yang dapat saya verifikasi.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1010 seconds (0.1#10.140)