George Soros Sebut Perang Ukraina Mungkin Awal Perang Dunia III
loading...
A
A
A
DAVOS - Miliarder George Soros mengatakan bahwa invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina telah membahayakan peradaban.
Pada makan malam tahunan di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Soros mengatakan perang telah mengubah dunia tanpa dapat ditarik kembali bahkan ketika pertempuran berhenti situasi tidak akan pernah kembali ke status quo.
"Memang, invasi Rusia mungkin menjadi awal dari Perang Dunia III , dan peradaban kita mungkin tidak akan bertahan," ujarnya seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (25/5/2022).
Pria berusia 91 tahun itu mengatakan bahwa invasi Putin telah mengguncang Eropa sampai ke intinya.
Pemodal yang sering menjadi target sayap kanan Amerika Serikat (AS) itu adalah ketua Soros Fund Management LLC dan mendanai amal liberal serta organisasi non-pemerintah melalui Open Society Foundations-nya.
Dia mengatakan bahwa memprioritaskan perang di atas krisis seperti pandemi dan perubahan iklim menimbulkan bahaya tersendiri.
"Itulah mengapa saya katakan peradaban kita mungkin tidak akan bertahan," katanya.
"kita telah tertinggal jauh di belakang, dan perubahan iklim hampir tidak dapat diubah lagi. Itu bisa menjadi akhir dari peradaban kita," ucap Soros, mengutip para ahli.
Perang di Ukraina telah menyebabkan harga gas dan minyak melonjak serta penggunaan batu bara melonjak karena beberapa negara Eropa berusaha untuk menghindari penggunaan sumber energi Rusia. Hal ini telah memicu peringatan bahwa target pemanasan global akan dirugikan.
Pada makan malam tahunan di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Soros mengatakan perang telah mengubah dunia tanpa dapat ditarik kembali bahkan ketika pertempuran berhenti situasi tidak akan pernah kembali ke status quo.
"Memang, invasi Rusia mungkin menjadi awal dari Perang Dunia III , dan peradaban kita mungkin tidak akan bertahan," ujarnya seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (25/5/2022).
Pria berusia 91 tahun itu mengatakan bahwa invasi Putin telah mengguncang Eropa sampai ke intinya.
Pemodal yang sering menjadi target sayap kanan Amerika Serikat (AS) itu adalah ketua Soros Fund Management LLC dan mendanai amal liberal serta organisasi non-pemerintah melalui Open Society Foundations-nya.
Dia mengatakan bahwa memprioritaskan perang di atas krisis seperti pandemi dan perubahan iklim menimbulkan bahaya tersendiri.
"Itulah mengapa saya katakan peradaban kita mungkin tidak akan bertahan," katanya.
"kita telah tertinggal jauh di belakang, dan perubahan iklim hampir tidak dapat diubah lagi. Itu bisa menjadi akhir dari peradaban kita," ucap Soros, mengutip para ahli.
Perang di Ukraina telah menyebabkan harga gas dan minyak melonjak serta penggunaan batu bara melonjak karena beberapa negara Eropa berusaha untuk menghindari penggunaan sumber energi Rusia. Hal ini telah memicu peringatan bahwa target pemanasan global akan dirugikan.