Waspada, AS Beli Jutaan Dosis Vaksin untuk Virus Cacar Monyet
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Otoritas kesehatan AS telah menandatangani kesepakatan senilai USD119 juta (Rp1,7 triliun) untuk mendapatkan dosis vaksin terhadap virus monkeypox (cacar monyet).
Langkah cepat ini diambil setelah seorang pria Massachusetts didiagnosis dengan penyakit langka dan berpotensi serius awal pekan ini.
Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan (BARDA), lembaga pemerintah AS yang didedikasikan untuk memerangi pandemi dan bioterorisme telah menandatangani kontrak jutaan dolar dengan perusahaan farmasi Denmark Bavarian Nordic pada Rabu (18/5/2022).
Kesepakatan USD119 juta adalah satu dari serangkaian opsi kontrak yang pada akhirnya dapat mencapai nilai total USD299 juta jika dilakukan, dengan imbalan sekitar 13 juta dosis beku-kering vaksin Jynneos.
Awalnya dibuat untuk cacar (smallpox), vaksin itu disetujui untuk melawan cacar monyet oleh Food and Drug Administration (FDA) pada 2019, hanya beberapa bulan sebelum kasus pertama Covid-19 terdeteksi di China.
“Pengiriman awal untuk suntikan vaksin Jynneos tidak akan datang sampai tahun 2023,” papar pernyataan perusahaan itu.
Perusahaan itu menjelaskan, 13 juta dosis penuh diharapkan akan siap antara tahun 2024 dan 2025 jika BARDA setuju memperpanjang kontrak.
Langkah cepat ini diambil setelah seorang pria Massachusetts didiagnosis dengan penyakit langka dan berpotensi serius awal pekan ini.
Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan (BARDA), lembaga pemerintah AS yang didedikasikan untuk memerangi pandemi dan bioterorisme telah menandatangani kontrak jutaan dolar dengan perusahaan farmasi Denmark Bavarian Nordic pada Rabu (18/5/2022).
Kesepakatan USD119 juta adalah satu dari serangkaian opsi kontrak yang pada akhirnya dapat mencapai nilai total USD299 juta jika dilakukan, dengan imbalan sekitar 13 juta dosis beku-kering vaksin Jynneos.
Awalnya dibuat untuk cacar (smallpox), vaksin itu disetujui untuk melawan cacar monyet oleh Food and Drug Administration (FDA) pada 2019, hanya beberapa bulan sebelum kasus pertama Covid-19 terdeteksi di China.
“Pengiriman awal untuk suntikan vaksin Jynneos tidak akan datang sampai tahun 2023,” papar pernyataan perusahaan itu.
Perusahaan itu menjelaskan, 13 juta dosis penuh diharapkan akan siap antara tahun 2024 dan 2025 jika BARDA setuju memperpanjang kontrak.