Waspada, AS Beli Jutaan Dosis Vaksin untuk Virus Cacar Monyet

Sabtu, 21 Mei 2022 - 00:01 WIB
loading...
Waspada, AS Beli Jutaan...
Pasien cacar monyet di Republik Demokratik Kongo saat investigasi wabah pada 1996 hingga 1997. Foto/CDC/Brian W.J. Mahy/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Otoritas kesehatan AS telah menandatangani kesepakatan senilai USD119 juta (Rp1,7 triliun) untuk mendapatkan dosis vaksin terhadap virus monkeypox (cacar monyet).

Langkah cepat ini diambil setelah seorang pria Massachusetts didiagnosis dengan penyakit langka dan berpotensi serius awal pekan ini.

Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan (BARDA), lembaga pemerintah AS yang didedikasikan untuk memerangi pandemi dan bioterorisme telah menandatangani kontrak jutaan dolar dengan perusahaan farmasi Denmark Bavarian Nordic pada Rabu (18/5/2022).



Kesepakatan USD119 juta adalah satu dari serangkaian opsi kontrak yang pada akhirnya dapat mencapai nilai total USD299 juta jika dilakukan, dengan imbalan sekitar 13 juta dosis beku-kering vaksin Jynneos.



Awalnya dibuat untuk cacar (smallpox), vaksin itu disetujui untuk melawan cacar monyet oleh Food and Drug Administration (FDA) pada 2019, hanya beberapa bulan sebelum kasus pertama Covid-19 terdeteksi di China.



“Pengiriman awal untuk suntikan vaksin Jynneos tidak akan datang sampai tahun 2023,” papar pernyataan perusahaan itu.

Perusahaan itu menjelaskan, 13 juta dosis penuh diharapkan akan siap antara tahun 2024 dan 2025 jika BARDA setuju memperpanjang kontrak.

Kasus cacar monyet pertama di AS dikonfirmasi pada Rabu pada seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Kanada.

Pejabat kesehatan federal sejak itu mengatakan mereka memantau enam orang lainnya setelah mereka berada di dekat seorang pelancong yang terinfeksi selama penerbangan dari Nigeria ke Inggris awal bulan ini, sementara kemungkinan kasus lain sedang diselidiki Departemen Kesehatan Kota New York.

Sejumlah infeksi yang dicurigai atau dikonfirmasi juga telah diamati di Inggris, Kanada, Spanyol, Portugal, Italia, dan Swedia dalam beberapa pekan terakhir. Australia baru saja mendeteksi kasus pertamanya.

Pada Kamis, Bavarian Nordic mengumumkan mereka juga telah mencapai kesepakatan dengan "negara Eropa yang dirahasiakan" untuk vaksin cacar penggunaan ganda yang sama, meskipun ditawarkan dengan merek yang berbeda, "sebagai tanggapan terhadap kasus baru cacar monyet."

Perusahaan tidak merinci berapa banyak dosis yang akan diperoleh atau memberikan label harga keseluruhan untuk kontrak tersebut.

Selain vaksin, pemerintah AS juga bergerak membeli dosis tecovirimat, pengobatan antivirus standar untuk cacar monyet.

Departemen Pertahanan AS menandatangani kontrak USD7,5 juta untuk obat tersebut dengan perusahaan farmasi Amerika SIGA Technologies pekan lalu.

Bentuk intravena dari antivirus yang sama menerima persetujuan FDA untuk pengobatan cacar pada Kamis, meskipun SIGA mengatakan versi IV juga "dikutip dalam permintaan anggaran presiden AS baru-baru ini digunakan untuk merawat pasien di AS dengan cacar monyet."

Meskipun jarang, cacar monyet telah terdeteksi di AS sebelumnya, dengan seorang penduduk Texas dirawat di rumah sakit karena virus itu musim panas lalu setelah bepergian ke Afrika Barat, tempat patogen itu endemik.

Pada 2003, lebih dari 70 kasus dikonfirmasi di AS, menandai wabah pertama yang terlihat di luar Afrika, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gejala awal termasuk demam, nyeri kepala dan otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan kelelahan.

Meskipun sebagian besar infeksi sembuh tanpa penyakit serius, virus itu mematikan dalam persentase kecil kasus.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1412 seconds (0.1#10.140)