Waspada, AS Beli Jutaan Dosis Vaksin untuk Virus Cacar Monyet

Sabtu, 21 Mei 2022 - 00:01 WIB
loading...
A A A
Kasus cacar monyet pertama di AS dikonfirmasi pada Rabu pada seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Kanada.

Pejabat kesehatan federal sejak itu mengatakan mereka memantau enam orang lainnya setelah mereka berada di dekat seorang pelancong yang terinfeksi selama penerbangan dari Nigeria ke Inggris awal bulan ini, sementara kemungkinan kasus lain sedang diselidiki Departemen Kesehatan Kota New York.

Sejumlah infeksi yang dicurigai atau dikonfirmasi juga telah diamati di Inggris, Kanada, Spanyol, Portugal, Italia, dan Swedia dalam beberapa pekan terakhir. Australia baru saja mendeteksi kasus pertamanya.

Pada Kamis, Bavarian Nordic mengumumkan mereka juga telah mencapai kesepakatan dengan "negara Eropa yang dirahasiakan" untuk vaksin cacar penggunaan ganda yang sama, meskipun ditawarkan dengan merek yang berbeda, "sebagai tanggapan terhadap kasus baru cacar monyet."

Perusahaan tidak merinci berapa banyak dosis yang akan diperoleh atau memberikan label harga keseluruhan untuk kontrak tersebut.

Selain vaksin, pemerintah AS juga bergerak membeli dosis tecovirimat, pengobatan antivirus standar untuk cacar monyet.

Departemen Pertahanan AS menandatangani kontrak USD7,5 juta untuk obat tersebut dengan perusahaan farmasi Amerika SIGA Technologies pekan lalu.

Bentuk intravena dari antivirus yang sama menerima persetujuan FDA untuk pengobatan cacar pada Kamis, meskipun SIGA mengatakan versi IV juga "dikutip dalam permintaan anggaran presiden AS baru-baru ini digunakan untuk merawat pasien di AS dengan cacar monyet."

Meskipun jarang, cacar monyet telah terdeteksi di AS sebelumnya, dengan seorang penduduk Texas dirawat di rumah sakit karena virus itu musim panas lalu setelah bepergian ke Afrika Barat, tempat patogen itu endemik.

Pada 2003, lebih dari 70 kasus dikonfirmasi di AS, menandai wabah pertama yang terlihat di luar Afrika, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)