Bill Gates Dituding Jadi Dalang Wabah Cacar Monyet

Kamis, 19 Mei 2022 - 23:02 WIB
loading...
Bill Gates Dituding...
Penggila teori konspirasi menuding Bill Gates berada di balik wabah cacar monyet. Foto/NPR
A A A
WASHINGTON - Sejumlah teori konspirasi beredar di Twitter menyebut Bill Gates berada di balik kemunculan wabah cacar monyet setelah munculnya laporan kasus penyakit langka itu di Eropa yang sebagian besar terjadi di Inggris pada minggu ini.

Cacar monyet adalah penyakit virus yang sebagian besar terjadi di Afrika dan telah terlihat pada manusia sejak tahun 1970. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), CDC, menggambarkan gejalanya seperti cacar, termasuk demam, nyeri, kelelahan, dan ruam pada tubuh. Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang tertular.

Munculnya kasus — termasuk sembilan di Inggris sejauh bulan ini dan satu di AS minggu ini — bertepatan dengan pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendatang yang akan berlangsung di Swiss mulai 22 Mei.

Telah dilaporkan bahwa WHO mungkin membahas kemungkinan perjanjian pandemi di pertemuan itu yang pada dasarnya akan menciptakan sistem yang lebih baik untuk kerja sama internasional dalam melawan ancaman kesehatan.

Kasus cacar monyet muncul kurang dari setahun setelah Bill Gates, multi-miliarder AS dan salah satu pendiri Microsoft serta organisasi amal swasta Yayasan Bill & Melinda Gates itu memperingatkan bahwa pemerintah harus bersiap untuk pandemi di masa depan dan hipotetis tindakan bioterorisme cacar dengan menginvestasikan miliaran ke penelitian sesuatu yang juga dia peringatkan pada tahun 2017 lalu.



Tahun lalu dia membuat komentar yang sama pada tahun lalu sebagai bagian dari diskusi yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Inggris, Policy Exchange. Di dalamnya, ia juga menyerukan pembentukan gugus tugas pandemi WHO yang baru.

Bagi sebagian pengguna Twitter, peristiwa ini bukan hanya kebetulan dan tidak bisa dijelaskan oleh para pemimpin dunia yang peduli dengan kesehatan masyarakat selama pandemi global.

Sebaliknya, itu adalah bukti bahwa Gates, bagi pecinta teori konspirasi yang tidak puas dengan dugaan pria tersebut memasukkan microchip ke tubuh manusia melalui vaksin COVID, kembali melakukan sesuatu. Meskipun tidak jelas apa sebenarnya yang dituduhkan kepadanya.

"Jadi AS membeli vax monkeypox seminggu yang lalu, dunia akan menandatangani perjanjian dengan WHO yang memberi mereka kendali penuh selama darurat kesehatan, Bill Gates memperingatkan kita tentang 'yang berikutnya', Monkeypox sekarang menjadi berita utama," tulis akun Twitter @Humanlty1o1, yang mendapatkan hampir 3.000 lika dan lebih dari 1.000 retweet seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (19/5/2022).

"Seorang ahli teori konspirasi mungkin berpendapat bahwa hal-hal ini berhubungan?" sambungnya.



"Davos, Perjanjian WHO, dan buku Bill Gates 'How to Prevent the Next Pandemic' cocok dengan laporan yang muncul tentang monkeypox," tulis trio dance-pop Inggris Right Said Fred, yang mendapatkan lebih dari 800 like.

Sedangkan akun @Red_Pill_Led menulis: "194 negara akan menyerahkan kedaulatan kepada WHO dan Bill Gates ... LSM, korps global, dan elit akan memutuskan bagaimana kita hidup, bukan satu pejabat terpilih!"

Kekhawatiran tentang perjanjian WHO juga telah disuarakan oleh beberapa politisi Australia. Menurut surat kabar The Guardian, seseorang menulis di sebuah postingan Facebook bahwa sebuah perjanjian akan memungkinkan WHO untuk memberlakukan lockdown dan memberlakukan cara pengobatan yang bertentangan dengan keinginan rakyat Australia.

Stephen Duckett, mantan pejabat departemen kesehatan Australia, menyebut kritik semacam itu "benar-benar menyesatkan."

Perlu dicatat bahwa banyak dari peristiwa di atas telah terjadi sebelumnya. Bill Gates telah menjadi suara kesehatan global selama bertahun-tahun. Kembali pada tahun 2017 dan sebelum COVID, ia memperingatkan tentang penyebaran patogen pernapasan yang dapat membunuh puluhan juta dalam waktu kurang dari setahun.

Lalu ada cacar monyet itu sendiri, yang seperti disebutkan telah menjangkiti manusia selama beberapa dekade. Tidak pernah terdengar wabah kecil. Pada tahun 2018, banyak kasus terdeteksi lagi di Inggris dalam waktu satu bulan.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2120 seconds (0.1#10.140)