Wabah Cacar Monyet Menyebar di Eropa, Inggris Sebut Kontak Seksual Penyebabnya

Rabu, 18 Mei 2022 - 23:38 WIB
loading...
Wabah Cacar Monyet Menyebar di Eropa, Inggris Sebut Kontak Seksual Penyebabnya
Wabah cacar monyet menyebar di Eropa. Foto/Ilustrasi
A A A
BRUSSELS - Wabah cacar monyet menyebar di Eropa saat Inggris dan Portugal mengkonfirmasi kasus terbaru. Badan kesehatan Inggris menyebut kehidupan seksual menjadi penyebabnya.

Pihak berwenang Portugal mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi lima kasus infeksi cacar monyet yang langka dan layanan kesehatan Spanyol sedang menguji delapan kasus potensial setelah Inggris membuat Eropa waspada terhadap virus tersebut.

"Lima pasien Portugis, dari 20 kasus yang dicurigai, semuanya stabil. Mereka semua laki-laki dan mereka semua tinggal di wilayah Lisbon dan Lembah Tagus," kata otoritas kesehatan Portugal seperti dikutip dari CBC, Rabu (18/5/2022).

Sedangkan Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tak satu pun dari delapan kasus yang dicurigai telah dikonfirmasi.

Otoritas Kesehatan Eropa sedang memantau setiap wabah penyakit sejak Inggris melaporkan kasus cacar monyet pertamanya pada 7 Mei lalu dan sejak saat itu menemukan enam kasus lagi.

Monkeypox atau pun cacar monyet adalah infeksi virus langka yang mirip dengan cacar manusia, meskipun lebih ringan. Penyakit ini pertama kali tercatat di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an. Jumlah kasus di Afrika Barat telah meningkat dalam dekade terakhir.

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, dan ruam kulit mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.



Penyakit ini tidak terlalu menular antar manusia, kata otoritas kesehatan Spanyol, dan kebanyakan orang yang terinfeksi pulih dalam beberapa minggu, meskipun kasus yang parah telah dilaporkan.

Sementara itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan empat dari kasus yang terdeteksi di negara itu mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual atau pria lain yang berhubungan seks dengan pria, menambahkan bukti yang menunjukkan mungkin ada penularan di masyarakat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2161 seconds (0.1#10.140)