Lavrov: Rusia Tidak Mengancam Siapapun dengan Perang Nuklir
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov telah meminta semua lima besar kekuatan nuklir untuk berkomitmen mengesampingkan perang nuklir.
“Rusia tidak mengancam siapa pun dengan perang nuklir,” ungkap Lavrov kepada Al Arabiya dalam wawancara pada Jumat (29/4/2022).
Menurutnya, Barat, bersama dengan Ukraina, yang menggoda dengan retorika "perang nuklir".
Dia mencatat Rusialah yang telah berulang kali mendorong adopsi pernyataan atas nama semua negara nuklir yang menegaskan komitmen tidak menggunakan senjata nuklir pertama kali.
Sementara pemerintahan Donald Trump menolak menerima pernyataan seperti itu, pernyataan tersebut diadopsi setelah pertemuan pertama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden di Jenewa.
Lavrov melanjutkan dengan mengatakan Moskow tidak menganggap dirinya berperang dengan NATO, “Karena itu akan menjadi langkah yang akan meningkatkan risiko dari apa yang baru saja kita diskusikan (perang nuklir)."
“Sayangnya, ada perasaan bahwa NATO percaya bahwa mereka sedang berperang dengan Rusia. NATO, AS, para pemimpin Eropa, banyak di antaranya, khususnya di Inggris, AS, Polandia, Prancis, Jerman, dan tentu saja, kepala diplomasi Eropa (Josep) Borrell langsung mengatakan bahwa (Presiden Rusia Vladimir) Putin harus kalah, Rusia harus dikalahkan," tutur dia.
Lavrov juga menyoroti Rusia tidak menggunakan tentara bayaran asing, termasuk dari Suriah, di Ukraina.
“Rusia tidak mengancam siapa pun dengan perang nuklir,” ungkap Lavrov kepada Al Arabiya dalam wawancara pada Jumat (29/4/2022).
Menurutnya, Barat, bersama dengan Ukraina, yang menggoda dengan retorika "perang nuklir".
Dia mencatat Rusialah yang telah berulang kali mendorong adopsi pernyataan atas nama semua negara nuklir yang menegaskan komitmen tidak menggunakan senjata nuklir pertama kali.
Sementara pemerintahan Donald Trump menolak menerima pernyataan seperti itu, pernyataan tersebut diadopsi setelah pertemuan pertama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden di Jenewa.
Lavrov melanjutkan dengan mengatakan Moskow tidak menganggap dirinya berperang dengan NATO, “Karena itu akan menjadi langkah yang akan meningkatkan risiko dari apa yang baru saja kita diskusikan (perang nuklir)."
“Sayangnya, ada perasaan bahwa NATO percaya bahwa mereka sedang berperang dengan Rusia. NATO, AS, para pemimpin Eropa, banyak di antaranya, khususnya di Inggris, AS, Polandia, Prancis, Jerman, dan tentu saja, kepala diplomasi Eropa (Josep) Borrell langsung mengatakan bahwa (Presiden Rusia Vladimir) Putin harus kalah, Rusia harus dikalahkan," tutur dia.
Lavrov juga menyoroti Rusia tidak menggunakan tentara bayaran asing, termasuk dari Suriah, di Ukraina.