WHO Sangat Merekomendasikan Pil Antivirus COVID-19 Produksi Pfizer

Jum'at, 22 April 2022 - 09:02 WIB
loading...
A A A
Rekomendasi ini berlaku untuk orang yang berusia di atas 18 tahun, tetapi tidak untuk wanita hamil atau menyusui. Ini juga tidak berlaku untuk pasien dengan risiko komplikasi penyakit yang rendah, karena manfaatnya akan minimal.

Para ahli WHO juga menolak memberikan pendapat untuk pasien dengan bentuk penyakit yang parah, karena kurangnya data.



WHO menekankan keterbatasan pengobatan antivirus tersebut. "Obat hanya bisa diberikan saat penyakitnya masih stadium awal," kata mereka.

Ini berarti pasien harus segera dites positif dan diberi resep pil oleh dokter - yang semuanya dapat menimbulkan hambatan bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, kata WHO.

Namun pil COVID-19 telah dilihat sebagai langkah yang berpotensi besar dalam mengakhiri pandemi karena dapat dikonsumsi di rumah, bukan di rumah sakit. Pasien harus mulai meminum pil Paxlovid mereka dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala - perjalanannya kemudian berlangsung selama lima hari.



Remdesivir dapat diminum dalam waktu tujuh hari setelah gejala muncul, tetapi diberikan secara intravena selama tiga hari. WHO juga meminta Pfizer untuk "membuat harga dan penawarannya lebih transparan" untuk Paxlovid.

Lisa Hedman, penasihat senior WHO untuk akses ke obat-obatan, mengatakan bahwa stasiun radio NPR melaporkan satu paket penuh Paxlovid berharga USD530 di Amerika Serikat. Sumber lain yang belum dikonfirmasi oleh WHO memberikan harga USD250 di negara berpenghasilan menengah ke atas.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Ikuti Langkah Trump,...
Ikuti Langkah Trump, Argentina Keluar dari WHO
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Elon Musk: USAID Danai...
Elon Musk: USAID Danai Riset Senjata Biologis, Termasuk Proyek Kemunculan Covid-19
Kronologi CIA Ubah Pandangan...
Kronologi CIA Ubah Pandangan Asal-usul Covid-19, dari Kebocoran Laboratorium?
WHO Ungkap Lebih dari...
WHO Ungkap Lebih dari 12.000 Orang Butuh Evakuasi Medis dari Gaza
Jet Tempur Israel Bombardir...
Jet Tempur Israel Bombardir Yaman Besar-besaran, Nyaris Membunuh Kepala WHO
WHO Kolaborasi dengan...
WHO Kolaborasi dengan Arab Saudi dalam Inisiatif Kartu Kesehatan Haji
Wabah Monkeypox Dinyatakan...
Wabah Monkeypox Dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Global, Menyebar di 13 Negara
Rekomendasi
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Fakta Mengejutkan, Ternyata...
Fakta Mengejutkan, Ternyata Buaya adalah Hewan yang Sangat Setia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved