Kemlu Sangkal Kabar 100 Warga Gaza Dikirim ke Indonesia
loading...

Warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari daerah Al-Shayma di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, terlihat di jalan di Kota Gaza, pada 22 Maret 2025. Foto/Abdul Rahman Salama/Xinhua
A
A
A
GAZA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyangkal laporan tentang pengiriman 100 warga Gaza ke Indonesia.
Juru bicara (Jubir) Kemlu Rolliansyah Soemirat memberi penjelasan terkait kabar pemindahan warga Gaza ke Indonesia tersebut.
“Pemerintah Indonesia tidak pernah membahas dengan pihak manapun ataupun mendengar informasi tentang rencana pemindahan warga Gaza ke Indonesia yang disebut oleh beberapa media asing,” ujar dia.
Dia menambahkan, “Dapat kami tegaskan bahwa tidak ada pembahasan apalagi kesepakatan antara Indonesia dengan pihak manapun mengenai hal tersebut.”
“ Saat ini, Indonesia lebih mefokuskan dan mendorong terwujudnya Gencatan Senjata tahap II dan masuknya bantuan kemanusiaan, serta memastikan dimulainya rekonstruksi di Gaza,” papar dia.
Menurut laporan media berbahasa Ibrani, JNS, pada hari Rabu (26/3/2025), untuk pertama kalinya, sekitar 100 warga Palestina dari Gaza akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk bekerja di sektor konstruksi sebagai bagian dari program percontohan migrasi sukarela.
Inisiatif ini diawasi Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT), yang dipimpin Mayjen Ghassan Alian, menurut Channel 12 News.
Jika berhasil, tanggung jawab atas program ini akan dialihkan ke Direktorat Migrasi rezim apartheid Israel, yang dibentuk Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.
Tujuan dari percontohan ini adalah untuk menunjukkan kelayakan migrasi sukarela dan mendorong ribuan warga Gaza untuk mengambil pekerjaan konstruksi di Indonesia, menurut laporan tersebut.
Sementara hukum internasional mengizinkan mereka yang meninggalkan Gaza untuk bekerja untuk kembali, tujuan yang lebih luas adalah untuk memfasilitasi migrasi jangka panjang, bergantung pada kerja sama Indonesia.
Juru bicara (Jubir) Kemlu Rolliansyah Soemirat memberi penjelasan terkait kabar pemindahan warga Gaza ke Indonesia tersebut.
“Pemerintah Indonesia tidak pernah membahas dengan pihak manapun ataupun mendengar informasi tentang rencana pemindahan warga Gaza ke Indonesia yang disebut oleh beberapa media asing,” ujar dia.
Dia menambahkan, “Dapat kami tegaskan bahwa tidak ada pembahasan apalagi kesepakatan antara Indonesia dengan pihak manapun mengenai hal tersebut.”
“ Saat ini, Indonesia lebih mefokuskan dan mendorong terwujudnya Gencatan Senjata tahap II dan masuknya bantuan kemanusiaan, serta memastikan dimulainya rekonstruksi di Gaza,” papar dia.
Menurut laporan media berbahasa Ibrani, JNS, pada hari Rabu (26/3/2025), untuk pertama kalinya, sekitar 100 warga Palestina dari Gaza akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk bekerja di sektor konstruksi sebagai bagian dari program percontohan migrasi sukarela.
Inisiatif ini diawasi Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT), yang dipimpin Mayjen Ghassan Alian, menurut Channel 12 News.
Jika berhasil, tanggung jawab atas program ini akan dialihkan ke Direktorat Migrasi rezim apartheid Israel, yang dibentuk Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.
Tujuan dari percontohan ini adalah untuk menunjukkan kelayakan migrasi sukarela dan mendorong ribuan warga Gaza untuk mengambil pekerjaan konstruksi di Indonesia, menurut laporan tersebut.
Sementara hukum internasional mengizinkan mereka yang meninggalkan Gaza untuk bekerja untuk kembali, tujuan yang lebih luas adalah untuk memfasilitasi migrasi jangka panjang, bergantung pada kerja sama Indonesia.
Lihat Juga :