ISIS Klaim Tembak Mati Dua Polisi Israel, Serangan Kedua dalam Sepekan
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Kelompok Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab pada Senin (28/3/2022) atas penembakan di Negev saat dua pria Arab bersenjata membunuh dua petugas polisi Israel dan melukai empat orang lainnya.
Itu menjadi serangan mematikan kedua oleh ISIS dalam waktu sepekan.
Pada Minggu, para pelaku melepaskan tembakan pada malam pertemuan antara menteri luar negeri dari empat negara Arab dan Amerika Serikat di Israel tengah.
Kurang dari sepekan yang lalu, seorang penyerang tunggal, yang terinspirasi ISIS, membunuh empat orang dalam aksi penusukan di selatan Israel.
Rekaman keamanan menunjukkan dua pria melepaskan tembakan di Hadera sebelum mereka ditembak oleh dua anggota unit kontraterorisme Polisi Perbatasan Israel yang berada di satu restoran di dekatnya ketika serangan dimulai. Layanan darurat dengan cepat menanggapi situasi tersebut.
“Ini adalah pembunuhan demi pembunuhan dan teror demi teror,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Yair Lapid, diapit menteri dari Bahrain, Mesir, Maroko, Uni Emirat Arab (UEA), dan Amerika Serikat (AS).
Dia menambahkan, “Tujuan teroris adalah untuk mengintimidasi kami.”
Itu menjadi serangan mematikan kedua oleh ISIS dalam waktu sepekan.
Pada Minggu, para pelaku melepaskan tembakan pada malam pertemuan antara menteri luar negeri dari empat negara Arab dan Amerika Serikat di Israel tengah.
Kurang dari sepekan yang lalu, seorang penyerang tunggal, yang terinspirasi ISIS, membunuh empat orang dalam aksi penusukan di selatan Israel.
Rekaman keamanan menunjukkan dua pria melepaskan tembakan di Hadera sebelum mereka ditembak oleh dua anggota unit kontraterorisme Polisi Perbatasan Israel yang berada di satu restoran di dekatnya ketika serangan dimulai. Layanan darurat dengan cepat menanggapi situasi tersebut.
“Ini adalah pembunuhan demi pembunuhan dan teror demi teror,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Yair Lapid, diapit menteri dari Bahrain, Mesir, Maroko, Uni Emirat Arab (UEA), dan Amerika Serikat (AS).
Dia menambahkan, “Tujuan teroris adalah untuk mengintimidasi kami.”