Senjata Kiamat Rusia Ini Mampu Ciptakan Tsunami Radioaktif Penghancur Kota

Selasa, 29 Maret 2022 - 08:32 WIB
loading...
A A A
"Mode operasi dan perencanaan rute Poseidon kemungkinan akan sederhana (dapat dibaca dapat diandalkan) dan relatif langsung, bergantung pada kecepatan dan kedalaman untuk bertahan hidup," ujar Sutton.

Karena itu, satu tindakan pencegahan adalah dengan menyemai dasar laut dengan jaringan ranjau sensor untuk mendeteksi dan menghancurkan Poseidon.

“Idealnya jaringan sensor akan menyertakan efektor mereka sendiri (misalnya ranjau bersenjata torpedo) untuk meminimalkan penundaan dari deteksi hingga netralisasi, karena target akan bergerak jauh lebih cepat daripada target kapal selam tradisional,” papar Sutton.

Sutton juga bertanya-tanya apakah Poseidon dapat dibunuh oleh kendaraan luncur hipersonik jarak jauh yang diluncurkan oleh kapal selam Angkatan Laut AS.

“Muatannya bisa berupa torpedo ringan generasi berikutnya atau muatan kedalaman nuklir yang mirip dengan senjata Subroc (torpedo anti-kapal selam yang diluncurkan roket),” ujar dia.

Dia menambahkan, "Waktu penerbangan pendek dan jarak jauh dari sistem jenis ini akan memungkinkan pembunuhan jauh di luar jangkauan realistis torpedo dan memungkinkan kapal selam yang beroperasi di Atlantik Utara untuk bereaksi terhadap peluncuran Poseidon yang terdeteksi di wilayah Arktik, mengenai target saat masih cukup dekat ke sensor yang mendeteksinya."

Menghentikan senjata seperti Poseidon kemungkinan akan membutuhkan Angkatan Laut Barat mengembangkan torpedo generasi baru.

“Keluarga torpedo Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut Kerajaan saat ini dikembangkan untuk melawan kapal selam Rusia yang menyelam dalam dengan cepat,” tulis Sutton.

“Meskipun mereka sangat mampu, kombinasi kecepatan dan kedalaman Poseidon yang lebih besar berarti senjata baru perlu dikembangkan. Ini kemungkinan akan ditandai dengan peningkatan jangkauan dan otonomi, mengaburkan perbedaan dengan Unmanned Underwater Vehicles (UUVs)," ungkap dia.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0998 seconds (0.1#10.140)