12.000 Warga Chechnya Siap Dikirim Rusia di Medan Perang Ukraina

Sabtu, 26 Februari 2022 - 06:10 WIB
loading...
A A A
“Itu adalah pemeriksaan personel,” papar Dudayev menjelaskan kepada RBK, “Pemeriksaan kesiapan personel untuk melaksanakan perintah panglima tertinggi, presiden negara, Vladimir Vladimirovich Putin.”



Dalam pidato yang dia berikan kepada prajurit yang berkumpul di Grozny tengah, Kadyrov menuntut agar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta maaf kepada Putin.

“Mengambil kesempatan ini, saya ingin memberikan saran kepada Presiden Zelensky saat ini agar dia menelepon Presiden kita, Panglima Tertinggi Vladimir Vladimirovich Putin, dan meminta maaf karena tidak melakukannya lebih cepat,” ujar dia.

“Lakukan untuk menyelamatkan Ukraina. Minta maaf dan setujui semua persyaratan yang diajukan Rusia. Ini akan menjadi langkah yang paling benar dan patriotik baginya,” papar pemimpin Chechnya itu.

Moskow menggelar "operasi militer khusus" di Ukraina pada dini hari Kamis pagi, dengan maksud demiliterisasi dan "de-nazifikasi" negara itu.

Sebelumnya, Rusia menuduh bahwa pemerintah Kiev bertanggung jawab atas delapan tahun genosida dalam perang negara itu di wilayah Donbass.

Saat hari kedua serangan hampir berakhir, sebagian besar militer Ukraina telah lumpuh, dengan bandara, pusat komunikasi, infrastruktur pertahanan, dan pangkalan militer rusak dalam serangkaian serangan udara Rusia.

Pada Jumat, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Kiev telah "menghilang" setelah memilih Warsawa sebagai tempat mengadakan negosiasi dengan Moskow.

“Zelensky mengatakan dia siap untuk membahas status netral Ukraina. Awalnya, Putin mengatakan bahwa tujuan operasi itu adalah untuk membantu Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk, termasuk melalui demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina. Dan ini, pada kenyataannya, merupakan komponen integral dari status netral,” ujar Peskov.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)