Profil Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dari Komedian Kini Pimpin Perang Lawan Rusia

Jum'at, 25 Februari 2022 - 11:43 WIB
loading...
Profil Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dari Komedian Kini Pimpin Perang Lawan Rusia
Profil Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dari Komedian Kini Pimpin Perang Lawan Rusia. FOTO/TASS
A A A
KIEV - Mungkin tak pernah terlintas dalam benak Volodymyr Zelenskiy (41) saat menang pilpres Ukraina 2019 silam, bahwa ia kelak akan berhadapan dengan sosok tangguh sekelas Vladimir Putin dalam perang di tanah Eropa. Kini, hal itu telah menjadi kenyataan.

Saat ini, Zelenskiy tengah menjadi sorotan di dunia, karena negaranya sedang menghadapi invasi dari salah satu kekuatan militer terbesar di dunia: Rusia. Meski singgasananya tenga dibidik pasukan Rusia, ia mengaku tak akan meninggalkan ibu kota.



"(Musuh) telah menandai saya sebagai target nomor satu," Zelenskiy memperingatkan dalam sebuah pesan video, seperti dikutip dari Reuters. "Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Saya akan tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina," tandasnya.

Zelenskiy dulu berkarir sebagai seorang komedian atau pelawak tanpa pengalaman politik. Ia menerima suara terbanyak dalam putaran pertama pemilihan presiden (pilpres) Ukraina. Menurut jajak pendapat dari Institut Sosiologi Internasional Kiev dan organisasi opini publik Razumkov, pelawak tersebut unggul dari 39 kandidat lainnya dengan 30,4 persen suara.

Zelenskiy, seperti halnya dalam perannya sebagai komedian, menjadikan korupsi sebagai fokus pencalonannya. Dia mengusulkan larangan seumur hidup untuk memegang jabatan publik bagi siapa saja yang dihukum karena korupsi. Dia juga menyerukan negosiasi langsung dengan Rusia untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina timur.

Baca Juga: Seorang Pelawak Unggul dalam Pilpres Ukraina
"Kehidupan baru, kehidupan normal mulai," kata Zelenskiy setelah dia memberikan suara di Kiev. "Kehidupan tanpa korupsi, tanpa suap," katanya lagi. Pemungutan suara di Ukraina dibayangi oleh tuduhan pembelian suara secara meluas.



Polisi mengatakan mereka telah menerima lebih dari 1.600 pengaduan pelanggaran pada hari pemungutan suara di samping ratusan klaim kecurangan pemungutan suara sebelumnya, termasuk upaya suap dan mengeluarkan surat suara dari tempat pemungutan suara.

Kini, dunia menanti, mampukah Zelenskiy membawa negaranya selamat dari terjangan pasukan Rusia atau justru ia yang akan tergusur dari posisinya. Pada Kamis, Zelenskiy telah memutuskan hubungan diplomati Ukraina dengan Rusia, setelah invasi pasukan Moskow.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1077 seconds (0.1#10.140)