Mutilasi 30 Orang, Pemimpin Aliran Sesat yang Dijuluki Jagal Manusia Ini Dipenjara Seumur Hidup
loading...
A
A
A
LONDON - Seorang pemimpin kelompok aliran sesat asal Norwegia yang mengkhususkan diri dalam menjual video mutilasi brutal kepada ribuan pelanggan yang membayar telah dipenjara seumur hidup oleh pengadilan Inggris. Dia sudah memutilasi setidaknya 30 orang dan dijuluki sebagai “jagal manusia”.
Marius Gustavson (46), yang beroperasi dengan nama “Eunuch Maker”, memimpin sekte sesat “modifikasi tubuh” ekstrem di Norwegia yang mengkhususkan diri pada amputasi dan pengebirian.
Di antara serangkaian kejahatan keji yang dilakukan oleh si “jagal manusia” terhadap korbannya adalah penyiksaan terhadap seorang remaja laki-laki dengan alat kebiri ternak.
Dari tahun 2017 hingga 2021, Gustavson melakukan setidaknya 30 mutilasi dan menyimpan bagian tubuh sebagai “piala” untuk dijual di situsnya. Dia memperoleh sekitar £300.000 dari hampir 23.000 pelanggan.
Caroline Carberry, jaksa penuntut dalam kasus ini, mengakui bahwa tidak mungkin untuk mengetahui skala penuh kejahatannya, dan mengungkapkan juga terdapat bukti yang jelas mengenai kanibalisme.
Pada suatu kesempatan, Gustavson memanggang sepasang testis manusia di penggorengan untuk membuat salad yang ditata dengan kentang panggang, kacang mete, dan kacang pistachio.
Gustavson, yang menjadi cacat setelah penis dan kakinya rela diamputasi, menghadiri pengadilan melalui tautan video pada 10 Mei 2024 untuk mempertanggungjawabkan kejahatannya.
“Gustavson, buktinya Anda adalah dalang di balik usaha yang mengerikan ini. Bisnis yang didirikannya sibuk dan menguntungkan,” kata Hakim Mark Lucraft, seraya menambahkan bahwa pria berusia 46 tahun itu merekrut orang-orang yang berpikiran sama untuk “perusahaan berskala besar, berbahaya, dan sangat mengganggu”.
Hakim mengatakan tindakan Gustavson sebagai “jagal manusia” dimotivasi oleh gabungan antara kepuasan seksual dan imbalan finansial.
Marius Gustavson (46), yang beroperasi dengan nama “Eunuch Maker”, memimpin sekte sesat “modifikasi tubuh” ekstrem di Norwegia yang mengkhususkan diri pada amputasi dan pengebirian.
Di antara serangkaian kejahatan keji yang dilakukan oleh si “jagal manusia” terhadap korbannya adalah penyiksaan terhadap seorang remaja laki-laki dengan alat kebiri ternak.
Dari tahun 2017 hingga 2021, Gustavson melakukan setidaknya 30 mutilasi dan menyimpan bagian tubuh sebagai “piala” untuk dijual di situsnya. Dia memperoleh sekitar £300.000 dari hampir 23.000 pelanggan.
Caroline Carberry, jaksa penuntut dalam kasus ini, mengakui bahwa tidak mungkin untuk mengetahui skala penuh kejahatannya, dan mengungkapkan juga terdapat bukti yang jelas mengenai kanibalisme.
Pada suatu kesempatan, Gustavson memanggang sepasang testis manusia di penggorengan untuk membuat salad yang ditata dengan kentang panggang, kacang mete, dan kacang pistachio.
Gustavson, yang menjadi cacat setelah penis dan kakinya rela diamputasi, menghadiri pengadilan melalui tautan video pada 10 Mei 2024 untuk mempertanggungjawabkan kejahatannya.
“Gustavson, buktinya Anda adalah dalang di balik usaha yang mengerikan ini. Bisnis yang didirikannya sibuk dan menguntungkan,” kata Hakim Mark Lucraft, seraya menambahkan bahwa pria berusia 46 tahun itu merekrut orang-orang yang berpikiran sama untuk “perusahaan berskala besar, berbahaya, dan sangat mengganggu”.
Hakim mengatakan tindakan Gustavson sebagai “jagal manusia” dimotivasi oleh gabungan antara kepuasan seksual dan imbalan finansial.