Musuh Kian Dekat, Presiden Ukraina Tetap Bertahan di Kiev

Jum'at, 25 Februari 2022 - 10:00 WIB
loading...
Musuh Kian Dekat, Presiden Ukraina Tetap Bertahan di Kiev
Musuh Kian Dekat, Presiden Ukraina Tetap Bertahan di Kiev. FOTO/Reuters
A A A
KIEV - Presiden Ukraina , Volodymyr Zelenskiy berjanji pada Jumat (25/2/2022) untuk tetap tinggal di Kiev saat pasukannya mencoba bertahan dari gempuran pasukan Rusia yang terus bergerak maju menuju ibu kota Ukraina.

"(Musuh) telah menandai saya sebagai target nomor satu," Zelenskiy memperingatkan dalam sebuah pesan video, seperti dikutip dari Reuters. "Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Saya akan tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina," tandasnya.



Pergerakan pasukan Rusia ke Ukraina tercatat sebagai serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II. Rusia meluncurkan invasi melalui darat, udara dan laut pada Kamis (24/2/2022), menyusul deklarasi perang oleh Presiden Vladimir Putin.

Saat ditanya soal keselamatan Zelenskiy, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengaku khawatir. "Sepengetahuan saya, Presiden Zelenskiy tetap berada di Ukraina pada jabatannya, dan tentu saja kami mengkhawatirkan keselamatan semua teman kami. di Ukraina - pejabat pemerintah dan lainnya," ujar Blinken kepada CBS.

Pejabat AS dan Ukraina mengatakan, Rusia berniat untuk merebut Kiev dan menggulingkan pemerintahan Zelenskiy. Rusia sendiri memang telah menyatakan tak menargetkan warga sipil, dan hanya akan membidik lokasi militer Ukraina.



Presiden Rusia, Vladimir Putin sebelumnya mengatakan, Rusia sedang melakukan "operasi militer khusus" untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia, yang menjadi sasaran "genosida" di Ukraina - sebuah tuduhan yang disebut Barat sebagai propaganda tak berdasar.

Sebuah negara demokratis dengan 44 juta orang, Ukraina adalah negara terbesar di Eropa berdasarkan wilayah setelah Rusia sendiri. Ini memilih kemerdekaan pada jatuhnya Uni Soviet dan baru-baru ini meningkatkan upaya untuk bergabung dengan aliansi militer NATO dan Uni Eropa, aspirasi yang membuat marah Moskow.



Putin membantah selama berbulan-bulan bahwa dia merencanakan invasi, bahkan ketika Amerika Serikat memperingatkan bahwa serangan akan datang dan membagikan gambar satelit dari pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina.

Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Kanada, Australia, dan Uni Eropa pada hari Kamis meluncurkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia di atas yang dijatuhkan awal pekan ini, yang bertujuan untuk membekukan bank, pemerintah, dan elit negara itu dari sistem keuangan global.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1970 seconds (0.1#10.140)