Thailand Ingin Miliki Jet Tempur Siluman F-35 Bikin AS Dilema
loading...
A
A
A
Pekan lalu, Indonesia menandatangani kontrak akuisisi untuk 42 pesawat tempur multiperan Dassault Rafale, batch pertama enam unit yang akan dikirimkan pada tahun 2026.
Hanya beberapa hari yang lalu, pemerintahan Joe Biden juga menyetujui penjualan senjata senilai hampir USD14 miliar hingga 36 unit jet tempur F-15 ke Indonesia, dan itu, kata Storey, bisa menjadi pilihan bagi Thailand.
F-35 Lightning II adalah pesawat tempur berkursi tunggal, bermesin tunggal, multiperan dengan kemampuan siluman untuk menghindari radar.
Dari ketiga varian F-35, F-35A adalah yang paling murah. Sedangkan F-35B dapat melakukan lepas landas dan pendaratan singkat; dan F-35C, yang terlibat dalam kecelakaan 24 Januari di Laut China Selatan, dirancang untuk beroperasi dari kapal induk.
Beberapa sekutu dan mitra paling tepercaya Washington di Indo-Pasifik telah membeli, atau sedang dalam proses pembelian F-35.
Australia mengakuisisi 72 unit F-35A dan menerima 44 unit pertama pada akhir 2021. Angkatan Udara Australia mengharapkan semua pesawat F-35 beroperasi pada akhir 2023, dan sedang mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak.
Jepang, yang menghadapi ancaman dari China, pada Desember 2018 mengumumkan rencana untuk mengakuisisi 105 unit pesawat F-35 termasuk 63 unit F-35A dan 42 unit F-35B.
Korea Selatan membeli 40 unit F-35A pada tahun 2014 dan menyetujui batch lanjutan sebanyak 20 unit lagi. Seoul juga mempertimbangkan untuk membeli varian F-35B.
Singapura menjadi negara terbaru di Indo-Pasifik yang membeli pesawat tempur siluman dari AS dengan batch pertama adalah 12 unit F-35B.
Departemen Luar Negeri AS menyetujui permintaan Singapura pada Januari 2020 dan pesawat akan dikirim pada 2026.
Hanya beberapa hari yang lalu, pemerintahan Joe Biden juga menyetujui penjualan senjata senilai hampir USD14 miliar hingga 36 unit jet tempur F-15 ke Indonesia, dan itu, kata Storey, bisa menjadi pilihan bagi Thailand.
F-35 Lightning II adalah pesawat tempur berkursi tunggal, bermesin tunggal, multiperan dengan kemampuan siluman untuk menghindari radar.
Dari ketiga varian F-35, F-35A adalah yang paling murah. Sedangkan F-35B dapat melakukan lepas landas dan pendaratan singkat; dan F-35C, yang terlibat dalam kecelakaan 24 Januari di Laut China Selatan, dirancang untuk beroperasi dari kapal induk.
Beberapa sekutu dan mitra paling tepercaya Washington di Indo-Pasifik telah membeli, atau sedang dalam proses pembelian F-35.
Australia mengakuisisi 72 unit F-35A dan menerima 44 unit pertama pada akhir 2021. Angkatan Udara Australia mengharapkan semua pesawat F-35 beroperasi pada akhir 2023, dan sedang mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak.
Jepang, yang menghadapi ancaman dari China, pada Desember 2018 mengumumkan rencana untuk mengakuisisi 105 unit pesawat F-35 termasuk 63 unit F-35A dan 42 unit F-35B.
Korea Selatan membeli 40 unit F-35A pada tahun 2014 dan menyetujui batch lanjutan sebanyak 20 unit lagi. Seoul juga mempertimbangkan untuk membeli varian F-35B.
Singapura menjadi negara terbaru di Indo-Pasifik yang membeli pesawat tempur siluman dari AS dengan batch pertama adalah 12 unit F-35B.
Departemen Luar Negeri AS menyetujui permintaan Singapura pada Januari 2020 dan pesawat akan dikirim pada 2026.