Potensi Bentrok, Warga Diminta Hindari Pusat Kota London
loading...
A
A
A
LONDON - Walikota London Sadiq Khan meminta warga menjauhi pusat kota London karena ibu kota bersiap menghadapi potensi bentrok antara demonstran anti-rasisme dan kelompok kanan jauh.
Sejumlah patung bersejarah termasuk Winston Churchill menjadi sasaran demonstran anti-rasisme di London. Namun kelompok kanan jauh membela keberadaan patung-patung itu.
“Kami memiliki informasi intelijen bahwa kelompok ekstrem kanan jauh datang ke London untuk melindungi patung-patung itu, tapi kami pikir patung-patung itu mungkin menjadi titik bentrok,” kata Khan pada BBC Radio.
Khan menghimbau warga tidak bergabung unjuk rasa saat pandemi virus corona karena ada bukti dari Amerika Serikat (AS) bahwa mereka yang ikut terjangkit Covid-19.
Patung Pemimpin Perang Dunia II Churchill berada di luar gedung Parlemen. Patung itu disemprot cat pekan lalu setelah demonstrasi damai mengecam kematian George Floyd, warga Afro Amerika yang tewas di tangan polisi yang menekan lehernya dengan lutut selama sembilan menit.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menganggap tindakan demonstran pada patung itu memalukan.
“Ya, dia kadang mengungkapkan berbagai pendapat saat itu dan tak bisa diterima hari ini, tpai dia seorang pahlawan, dan dia berhak mendapatkan penghormatan,” ujar Johnson.
Cucu Churchill, Emma Soames menjelaskan bahwa dia sedih dengan perlakuan demonstran pada patung kakeknya. (Lihat Video: Lompat Pagar, Pasien COVID-19 Kabur Naik Ojek dari Lokasi Karantina)
“Ini di atas semua kesedihan luar baisa bahwa kakek saya yang menjadi tokoh pemersatu di negara ini tampaknya menjadi ikon yang kontroversial,” kata dia. (Lihat Video: Warga Duel Lawan Buaya Selamatkan Sang Ayah di Palopo)
Sejumlah patung bersejarah termasuk Winston Churchill menjadi sasaran demonstran anti-rasisme di London. Namun kelompok kanan jauh membela keberadaan patung-patung itu.
“Kami memiliki informasi intelijen bahwa kelompok ekstrem kanan jauh datang ke London untuk melindungi patung-patung itu, tapi kami pikir patung-patung itu mungkin menjadi titik bentrok,” kata Khan pada BBC Radio.
Khan menghimbau warga tidak bergabung unjuk rasa saat pandemi virus corona karena ada bukti dari Amerika Serikat (AS) bahwa mereka yang ikut terjangkit Covid-19.
Patung Pemimpin Perang Dunia II Churchill berada di luar gedung Parlemen. Patung itu disemprot cat pekan lalu setelah demonstrasi damai mengecam kematian George Floyd, warga Afro Amerika yang tewas di tangan polisi yang menekan lehernya dengan lutut selama sembilan menit.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menganggap tindakan demonstran pada patung itu memalukan.
“Ya, dia kadang mengungkapkan berbagai pendapat saat itu dan tak bisa diterima hari ini, tpai dia seorang pahlawan, dan dia berhak mendapatkan penghormatan,” ujar Johnson.
Cucu Churchill, Emma Soames menjelaskan bahwa dia sedih dengan perlakuan demonstran pada patung kakeknya. (Lihat Video: Lompat Pagar, Pasien COVID-19 Kabur Naik Ojek dari Lokasi Karantina)
“Ini di atas semua kesedihan luar baisa bahwa kakek saya yang menjadi tokoh pemersatu di negara ini tampaknya menjadi ikon yang kontroversial,” kata dia. (Lihat Video: Warga Duel Lawan Buaya Selamatkan Sang Ayah di Palopo)
(sya)