Setelah Petinggi Militer, Giliran Dokter Suriah Diadili di Jerman

Kamis, 20 Januari 2022 - 01:35 WIB
loading...
A A A
Namun, pengacara asal Jerman itu mengatakan persidangan tidak akan pernah bisa mencapai keadilan penuh karena kejahatannya sangat mengerikan. Namun demikian, dia mengatakan itu adalah langkah maju yang signifikan.

Aktivis menyambut baik proses terbaru terhadap Alaa M tetapi mengkritik pengadilan Jerman karena tidak menyediakan penerjemah bahasa Arab untuk mereka yang menyaksikan.



Human Rights Watch (HRW) mengatakan pengadilan Frankfurt harus membuat ini tersedia dalam persidangan terhadap Alaa M karena penting untuk membantu orang-orang dari komunitas yang terkena dampak memahami proses yang rumit.

“Agar menjadi bermakna, keadilan tidak hanya harus dilakukan, tetapi juga harus dilakukan,” kata Balkees Jarrah, Direktur Keadilan Internasional sementara HRW.

“Otoritas pengadilan harus membuat terjemahan bahasa Arab lebih banyak tersedia untuk kasus-kasus yang melibatkan kejahatan terburuk dunia yang dilakukan di luar negeri," imbuhnya.

HRW mengatakan puluhan ribu orang diperkirakan telah ditangkap secara sewenang-wenang, dihilangkan secara paksa dan disiksa dalam dekade sejak dimulainya perang saudara yang menghancurkan di Suriah.

Setidaknya 100.000 warga Suriah dihilangkan secara paksa di negara itu menurut Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR).



"Diperkirakan 15.000 telah disiksa sampai mati sejak Maret 2011, mayoritas di fasilitas pemerintah Suriah," kata kelompok itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1280 seconds (0.1#10.140)