7 Brigade Palestina yang Siap Membantai Tentara Israel dalam Perang Rafah
loading...
A
A
A
GAZA - Invasi darat Israel ke Rafah akan menjadi kiamat bagi tentara Zionis. Itu disebabkan 7 brigade Palestina siap membantai tentara Israel yang bergerak ke wilayah yang berbatasan dengan Mesir.
Hal ini bukan hanya karena unsur kejutan yang dimanfaatkan secara efektif oleh Hamas, tetapi juga karena kemampuan militer canggih dari tujuh brigade terkemuka di kawasan, khususnya Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas.
Foto/AP
Melansir Asharq Al-Awsat, Brigade Qassam, awalnya bernama "Majd," didirikan pada awal tahun 1988 dan dengan cepat menjadi kekuatan militer paling signifikan di Jalur Gaza dan seluruh wilayah Palestina.
Nama Majd tetap dikaitkan dengan aparat keamanan rahasia mereka yang bertujuan melacak kolaborator intelijen Israel.
Pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar adalah salah satu pendiri Majd.
Sejak awal berdirinya, Brigade Qassam telah mengalami beberapa fase evolusi.
Mereka menjadi terkenal pada awal tahun 1990an karena melakukan operasi pengeboman di wilayah Israel.
Yahya Ayyash, salah satu tokoh gerakan ini di Tepi Barat, menjadi simbol gerakan tersebut hingga pembunuhannya di Gaza pada tahun 1996.
Selama Intifada Kedua, Brigade melanjutkan operasi pengeboman mereka dan berhasil menculik tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2006, yang mengarah pada kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel pada tahun 2011.
Pada tahun 2007, Qassam mengambil kendali militer atas Jalur Gaza setelah bentrokan dengan pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA).
Hal ini bukan hanya karena unsur kejutan yang dimanfaatkan secara efektif oleh Hamas, tetapi juga karena kemampuan militer canggih dari tujuh brigade terkemuka di kawasan, khususnya Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas.
7 Brigade Palestina yang Siap Membantai Tentara Israel dalam Perang Rafah
1. Brigade Al-Qassam (Majd)
Foto/AP
Melansir Asharq Al-Awsat, Brigade Qassam, awalnya bernama "Majd," didirikan pada awal tahun 1988 dan dengan cepat menjadi kekuatan militer paling signifikan di Jalur Gaza dan seluruh wilayah Palestina.
Nama Majd tetap dikaitkan dengan aparat keamanan rahasia mereka yang bertujuan melacak kolaborator intelijen Israel.
Pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar adalah salah satu pendiri Majd.
Sejak awal berdirinya, Brigade Qassam telah mengalami beberapa fase evolusi.
Mereka menjadi terkenal pada awal tahun 1990an karena melakukan operasi pengeboman di wilayah Israel.
Yahya Ayyash, salah satu tokoh gerakan ini di Tepi Barat, menjadi simbol gerakan tersebut hingga pembunuhannya di Gaza pada tahun 1996.
Selama Intifada Kedua, Brigade melanjutkan operasi pengeboman mereka dan berhasil menculik tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2006, yang mengarah pada kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel pada tahun 2011.
Pada tahun 2007, Qassam mengambil kendali militer atas Jalur Gaza setelah bentrokan dengan pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA).