WHO: Gelombang Kedua Virus Corona Ancaman Nyata

Rabu, 10 Juni 2020 - 15:24 WIB
loading...
WHO: Gelombang Kedua Virus Corona Ancaman Nyata
WHO mengingatkan ancaman gelombang kedua virus Corona di saat aktivitas ekonomi mulai menggeliat. Foto/Ilustrasi
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang ketat telah membantu membendung penularan virus Corona . Meski begitu, tetap ada peluang kebangkitan ketika aktivitas ekonomi kembali dibuka.

"Kami tidak tahu apakah itu akan menjadi gelombang kedua, puncak kedua atau gelombang pertama yang berkelanjutan di beberapa negara, itu (tingkat infeksi) benar-benar tidak turun sebanyak itu pada saat kebangkitan kembali dan semua ini kemungkinannya sangat nyata," kata Kepala ilmuwan WHO Dr. Soumya Swaminathan seperti dikutip dari CNBC, Rabu (10/6/2020).

Ia mengatakan gelombang kedua infeksi Covid-19 adalah risiko yang sangat nyata karena virus masih ada di masyarakat. Jarak sosial atau penguncian yang ekstrem sejauh ini membantu menumpulkan penularan penyakit karena orang-orang dipisahkan.

"Sekarang, saat Anda mulai memiliki pencampuran itu lagi, ada kemungkinan transmisi dapat dimulai kembali - kecuali jika turun ke tingkat yang sangat rendah di tempat di mana sangat, sangat jarang memiliki infeksi di masyarakat," ujarnya.

Karenanya, kata Swaminathan, sangat penting untuk membuka kembali aktivitas ekonomi secara hati-hati dan mengaturnya secara bergiliran. Ia menambahkan bahwa pemerintah perlu mengamati perilaku virus karena banyak orang yang mulai kembali bergaul.

"Apa yang telah kami katakan berulang kali adalah bahwa kami tidak bisa berpuas diri, virus ini adalah virus yang tidak menyenangkan dan yang dibutuhkan adalah orang-orang harus berhubungan dekat," kata Swaminathan.

"Jadi terutama di banyak negara di dunia, di mana tidak mungkin memiliki jarak fisik (physical distancing), sangat penting bahwa orang tetap waspada," ia mewanti-wanti.

Selain itu, kata Swaminathan, mereka yang lebih rentan - seperti orang tua, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan mereka yang memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi - cenderung menjadi lebih sakit jika mereka terinfeksi virus.

"Orang-orang yang lebih rentan perlu melakukan perawatan ekstra ketika mengambil tindakan pencegahan, termasuk tidak pergi ke daerah ramai, mengenakan masker medis setiap kali mereka pergi ke luar dan memastikan penyakit bawaannya 'terkendali'," tukasnya.

Lebih dari 7 juta orang secara global telah dilaporkan terinfeksi Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 400.000 orang di seluruh dunia, menurut data yang dihitung oleh Universitas Johns Hopkins.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1637 seconds (0.1#10.140)