Ini 9 Tuntutan Rusia pada NATO, Termasuk Larang AS Gunakan Bom Nuklir
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia telah menuntut 9 jaminan kepada NATO yang akan dinegosiasikan. Salah satunya adalah melarang Amerika Serikat (AS) menggunakan senjata atau bom nuklir di luar wilayah nasionalnya.
Tuntutan penting lainnya adalah NATO harus memberikan jaminan yang mengikat secara hukum bahwa aliansi militernya akan menghentikan kegiatan militer apa pun di Eropa Timur dan Ukraina.
Daftar 9 tuntutan tersebut adalah persyaratan penting yang diajukan Moskow untuk menurunkan ketegangan di Eropa dan meredakan krisis di Ukraina.
Negara-negara Barat telah menuduh Rusia merencanakan invasi terhadap Ukraina. Namun, Moskow berkali-kali membantahnya.
Menyampaikan tuntutan secara rinci untuk pertama kalinya, Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia dan Barat harus memulai dari clean sheet dalam membangun kembali hubungan.
"Garis yang ditempuh oleh Amerika Serikat dan NATO selama beberapa tahun terakhir untuk secara agresif meningkatkan situasi keamanan benar-benar tidak dapat diterima dan sangat berbahaya," katanya.
"Washington dan sekutu NATO-nya harus segera menghentikan tindakan permusuhan reguler terhadap negara kita, termasuk latihan tak terjadwal...dan manuver kapal dan pesawat militer, dan menghentikan pengembangan militer di wilayah Ukraina."
Sam Greene, profesor politik Rusia di King's College London, mengatakan di Twitter bahwa Presiden Vladimir Putin "menarik garis di sekitar ruang pasca-Soviet dan menanam tanda 'keluar'".
"Itu tidak dimaksudkan untuk menjadi sebuah perjanjian: Ini sebuah deklarasi," katanya.
Tuntutan penting lainnya adalah NATO harus memberikan jaminan yang mengikat secara hukum bahwa aliansi militernya akan menghentikan kegiatan militer apa pun di Eropa Timur dan Ukraina.
Daftar 9 tuntutan tersebut adalah persyaratan penting yang diajukan Moskow untuk menurunkan ketegangan di Eropa dan meredakan krisis di Ukraina.
Negara-negara Barat telah menuduh Rusia merencanakan invasi terhadap Ukraina. Namun, Moskow berkali-kali membantahnya.
Menyampaikan tuntutan secara rinci untuk pertama kalinya, Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia dan Barat harus memulai dari clean sheet dalam membangun kembali hubungan.
"Garis yang ditempuh oleh Amerika Serikat dan NATO selama beberapa tahun terakhir untuk secara agresif meningkatkan situasi keamanan benar-benar tidak dapat diterima dan sangat berbahaya," katanya.
"Washington dan sekutu NATO-nya harus segera menghentikan tindakan permusuhan reguler terhadap negara kita, termasuk latihan tak terjadwal...dan manuver kapal dan pesawat militer, dan menghentikan pengembangan militer di wilayah Ukraina."
Sam Greene, profesor politik Rusia di King's College London, mengatakan di Twitter bahwa Presiden Vladimir Putin "menarik garis di sekitar ruang pasca-Soviet dan menanam tanda 'keluar'".
"Itu tidak dimaksudkan untuk menjadi sebuah perjanjian: Ini sebuah deklarasi," katanya.