Rusia Menolak Berdamai dengan Ukraina, Berikut Alasannya

Senin, 30 Desember 2024 - 20:03 WIB
loading...
Rusia Menolak Berdamai...
Rusia menolak berdamai dengan Ukraina. Foto/X
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan Rusia tidak akan menyetujui penundaan keanggotaan Kiev di NATO, atau penempatan pasukan penjaga perdamaian Eropa ke Ukraina.

Dua gagasan yang dilaporkan diusulkan oleh penasihat Presiden terpilih AS Donald Trump, sebagai bagian dari kesepakatan damai yang potensial.

Dalam wawancara dengan kantor berita TASS yang diterbitkan pada hari Senin, Lavrov mengatakan Rusia belum menerima sinyal apa pun dari tim Trump mengenai pembicaraan untuk menyelesaikan konflik Ukraina.

“Kami selalu dan tetap siap untuk negosiasi. Namun penting untuk memahami dengan siapa dan tentang apa untuk melakukan negosiasi,” tegasnya.

Lavrov mengatakan bahwa jika diskusi dengan pemerintahan AS berikutnya berlangsung, Moskow tidak akan menerima proposal yang dilaporkan di media, yang datang dari anggota tim Trump.

Selama kampanyenya, Trump berulang kali berjanji untuk menemukan solusi diplomatik yang cepat untuk krisis Ukraina jika terpilih, tetapi tidak memberikan rincian tentang bagaimana ia akan mencapai tujuan tersebut.



The Wall Street Journal melaporkan pada bulan November bahwa para penasihat Trump telah menyusun rencana untuk menyelesaikan konflik tersebut. Proposal tersebut mencakup penundaan keanggotaan Ukraina di NATO selama dua dekade, pembekuan di sepanjang garis depan saat ini, dan pembentukan zona demiliterisasi yang dikendalikan oleh pasukan penjaga perdamaian dari sekutu Ukraina di Eropa.

Lavrov mengatakan perdamaian antara Moskow dan Kiev hanya dapat dicapai melalui "perjanjian yang dapat diandalkan dan mengikat secara hukum" yang mengatasi akar penyebab konflik dan mencakup mekanisme untuk mencegah pelanggaran di masa mendatang.

Menteri luar negeri mencatat bahwa posisi Rusia dalam menyelesaikan permusuhan sudah "terkenal" dan telah diutarakan oleh Presiden Vladimir Putin dalam berbagai kesempatan, termasuk selama konferensi pers akhir tahun awal bulan ini.

Pada acara tersebut, Putin menegaskan kembali bahwa Moskow tetap terbuka untuk negosiasi dengan Kiev tanpa prasyarat apa pun, selain yang telah disepakati di Istanbul pada tahun 2022.

Persyaratan ini mencakup status netral dan non-blok bagi Ukraina – mencegahnya bergabung dengan NATO – serta pembatasan pengerahan persenjataan asing di negara tersebut.

Putin juga menekankan bahwa setiap pembicaraan harus mempertimbangkan realitas di lapangan yang telah muncul sejak tahun 2022. Ini termasuk status Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye, yang menjadi bagian dari Rusia setelah referendum yang diadakan pada musim gugur tahun itu.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Heboh, Konser J-Lo Berjarak...
Heboh, Konser J-Lo Berjarak Hanya 80 Km dari Kota Makkah Picu Kecaman Netizen
Rekomendasi
Maskapai Penerbangan...
Maskapai Penerbangan China dan Boeing Paling Parah Kena Hantam Tarif Trump
Masih Perlukah Mencari...
Masih Perlukah Mencari Pengganti Hasan Nasbi setelah Mensesneg Jadi Jubir Presiden?
Menpora Dito All Out...
Menpora Dito All Out Dukung Perkembangan Biliar di Indonesia
Berita Terkini
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
22 menit yang lalu
Israel Tolak Usulan...
Israel Tolak Usulan Gencatan Senjata 5 Tahun dengan Hamas
1 jam yang lalu
Amnesty Tegaskan Israel...
Amnesty Tegaskan Israel Lakukan Genosida yang Disiarkan Langsung di Gaza
2 jam yang lalu
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
3 jam yang lalu
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
9 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
11 jam yang lalu
Infografis
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved