Rudal Setan II Rusia Siap Tempur, Sekali Tembak Bisa Lenyapkan Inggris
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat atau dikenal sebagai misil Setan II akan melayani tugas tempur Pasukan Rudal Strategis Rusia (SMF) pada tahun depan. Senjata yang bisa dilengkapi hulu ledak nuklir ini diklaim mampu melenyapkan wilayah seukuran Inggris dan Wales dalam sekali tembak.
Komandan SMF Kolonel Jenderal Sergey Karakayev mengumumkan ICBM RS-28 Sarmat akan menggantikan tugas ICBM Voyevoda.
“Mulai tahun 2022, direncanakan untuk memulai penghapusan sistem rudal Voyevoda kelas berat berbasis silo secara bertahap, dan menggantinya dengan Sarmat,” kata Karakayev dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Krasnaya Zvezda, yang dilansir TASS pada Jumat (17/12/2021).
RS-28 Sarmat adalah sistem ICBM berbasis silo berbahan bakar cair. Senjata yang beratnya sekitar 200 ton ini dikembangkan sejak tahun 2000-an untuk menggantikan ICBM R-36M2 Voyevoda (SS-18) atau dikenal sebagai misil Setan I.
RS-28 Sarmat diklaim mampu menembus pertahanan rudal yang ada saat ini dan yang akan datang.
Oleh NATO, senjata yang dikembangkan oleh Biro Desain Roket Makeyev ini dinamai SS-X-29 atau SS-X-30.
Menurut laporan EurAsian Times rudal Setan II mampu memusnahkan wilayah seukuran Inggris dan Wales dalam sekali tembak. Sedangkan koresponden senior CNN, Matthew Chance, yang pernah menyaksikan senjata ini saat diresmikan tahun 2016, mengatakan jika kemampuan militernya nyata, sebuah misil RS-28 Sarmat mampu melenyapkan area seluas Prancis.
Senjata tersebut adalah salah satu dari enam senjata strategis baru Rusia yang diresmikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1 Maret 2018.
Pada hari Jumat, Karakayev juga mengumumkan bahwa Rusia berencana untuk melakukan lebih dari sepuluh ICBM pada 2022.
“Pada tahun depan, kami berencana untuk mengadakan lebih dari 10 peluncuran ICBM, sebagian besar akan menjadi peluncuran uji coba. Jika kita melihat statistik selama lima tahun terakhir, saya pikir akan menjadi jelas seberapa intens dan sulitnya tahun depan," ujarnya.
Menurut Karakayev, sebanyak 25 peluncuran ICBM telah dilakukan dalam lima tahun terakhir. Itu dilakukan terutama sebagai peluncuran uji coba atau untuk mengonfirmasi karakteristik rudal yang saat ini sedang bertugas tempur.
Lihat Juga: Pangeran William Bertengkar Hebat dengan Anak Ratu Camilla, Tak Terima Orang Tuanya Cerai
Komandan SMF Kolonel Jenderal Sergey Karakayev mengumumkan ICBM RS-28 Sarmat akan menggantikan tugas ICBM Voyevoda.
“Mulai tahun 2022, direncanakan untuk memulai penghapusan sistem rudal Voyevoda kelas berat berbasis silo secara bertahap, dan menggantinya dengan Sarmat,” kata Karakayev dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Krasnaya Zvezda, yang dilansir TASS pada Jumat (17/12/2021).
RS-28 Sarmat adalah sistem ICBM berbasis silo berbahan bakar cair. Senjata yang beratnya sekitar 200 ton ini dikembangkan sejak tahun 2000-an untuk menggantikan ICBM R-36M2 Voyevoda (SS-18) atau dikenal sebagai misil Setan I.
RS-28 Sarmat diklaim mampu menembus pertahanan rudal yang ada saat ini dan yang akan datang.
Oleh NATO, senjata yang dikembangkan oleh Biro Desain Roket Makeyev ini dinamai SS-X-29 atau SS-X-30.
Menurut laporan EurAsian Times rudal Setan II mampu memusnahkan wilayah seukuran Inggris dan Wales dalam sekali tembak. Sedangkan koresponden senior CNN, Matthew Chance, yang pernah menyaksikan senjata ini saat diresmikan tahun 2016, mengatakan jika kemampuan militernya nyata, sebuah misil RS-28 Sarmat mampu melenyapkan area seluas Prancis.
Senjata tersebut adalah salah satu dari enam senjata strategis baru Rusia yang diresmikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1 Maret 2018.
Pada hari Jumat, Karakayev juga mengumumkan bahwa Rusia berencana untuk melakukan lebih dari sepuluh ICBM pada 2022.
“Pada tahun depan, kami berencana untuk mengadakan lebih dari 10 peluncuran ICBM, sebagian besar akan menjadi peluncuran uji coba. Jika kita melihat statistik selama lima tahun terakhir, saya pikir akan menjadi jelas seberapa intens dan sulitnya tahun depan," ujarnya.
Menurut Karakayev, sebanyak 25 peluncuran ICBM telah dilakukan dalam lima tahun terakhir. Itu dilakukan terutama sebagai peluncuran uji coba atau untuk mengonfirmasi karakteristik rudal yang saat ini sedang bertugas tempur.
Lihat Juga: Pangeran William Bertengkar Hebat dengan Anak Ratu Camilla, Tak Terima Orang Tuanya Cerai
(min)