Xi Jinping Janji Tak Tindas Negara Lain, tapi China Usik Indonesia di Natuna
loading...
A
A
A
Tidak seperti Indonesia, Malaysia juga mengklaim bagian dari Kepulauan Spratly. Kuala Lumpur mempertahankan kehadiran permanen di lima dari 12 fitur yang dikatakannya sebagai wilayah kedaulatannya.
Tetapi upaya milisi dan Coast Guard Beijing terutama difokuskan pada Luconia Shoals di lepas pantai Malaysia, di mana beberapa upaya eksplorasi minyak dan gas sedang berlangsung.
“Mereka bermanuver dengan berbahaya dan dengan sengaja menciptakan risiko tabrakan untuk mencegah warga sipil menerima kontrak semacam itu,” kata Poling, seperti dikutip news.com.au, Senin (13/12/2021).
Ladang Lacona Shoals Kasawari sangat kaya. Perusahaan energi Petronas berharap eksploitasinya akan mendorongnya menjadi pengekspor gas alam cair terbesar kelima di dunia.
Namun Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, mengatakan dia memperkirakan kapal-kapal China akan masuk ke perairan tersebut selama Petronas terus mengembangkannya.
Saifuddin, bagaimanapun, mengatakan Kuala Lumpur telah mencapai kesepakatan dengan Beijing bahwa "perdamaian dan stabilitas" harus dipertahankan di Laut China Selatan.
Dia menggambarkan konfrontasi sebagai "cegukan kecil" dalam hubungan bilateral kedua negara.
“Kami telah menyetujui cara (tentang) bagaimana kami memecahkan masalah. Dan, sebagai anggota ASEAN, kami menghargai fakta bahwa China juga bekerja sama dengan kami dalam menyelesaikan Kode Etik,” kata Saifuddin baru-baru ini.
Tetapi sedikit kemajuan telah dibuat pada Kode Etik sejak China mengusulkannya pada awal 2000-an.
Lihat Juga: Siapa Li Jianping? Koruptor Terbesar China yang Menilap Rp6,8 Triliun dan Dieksekusi Mati
Tetapi upaya milisi dan Coast Guard Beijing terutama difokuskan pada Luconia Shoals di lepas pantai Malaysia, di mana beberapa upaya eksplorasi minyak dan gas sedang berlangsung.
“Mereka bermanuver dengan berbahaya dan dengan sengaja menciptakan risiko tabrakan untuk mencegah warga sipil menerima kontrak semacam itu,” kata Poling, seperti dikutip news.com.au, Senin (13/12/2021).
Ladang Lacona Shoals Kasawari sangat kaya. Perusahaan energi Petronas berharap eksploitasinya akan mendorongnya menjadi pengekspor gas alam cair terbesar kelima di dunia.
Namun Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, mengatakan dia memperkirakan kapal-kapal China akan masuk ke perairan tersebut selama Petronas terus mengembangkannya.
Saifuddin, bagaimanapun, mengatakan Kuala Lumpur telah mencapai kesepakatan dengan Beijing bahwa "perdamaian dan stabilitas" harus dipertahankan di Laut China Selatan.
Dia menggambarkan konfrontasi sebagai "cegukan kecil" dalam hubungan bilateral kedua negara.
“Kami telah menyetujui cara (tentang) bagaimana kami memecahkan masalah. Dan, sebagai anggota ASEAN, kami menghargai fakta bahwa China juga bekerja sama dengan kami dalam menyelesaikan Kode Etik,” kata Saifuddin baru-baru ini.
Tetapi sedikit kemajuan telah dibuat pada Kode Etik sejak China mengusulkannya pada awal 2000-an.
Lihat Juga: Siapa Li Jianping? Koruptor Terbesar China yang Menilap Rp6,8 Triliun dan Dieksekusi Mati
(min)