Diduga Korban Rasisme, 3 Pengusaha China Dibunuh dan Dibakar di Zambia

Minggu, 07 Juni 2020 - 20:43 WIB
loading...
Diduga Korban Rasisme,...
Gudang tekstil di Lusaka, Zambia, tempat tiga pengusaha China dibunuh dan dibakar oleh sekelompok penyerang lokal. Foto/Weibo/CNN
A A A
LUSAKA - Tiga pengusaha China dibunuh dan dibakar oleh tiga penyerang di Zambia . Pembunuhan brutal yang diduga dimotivasi sentimen rasial ini telah memicu ketegangan kedua negara.

Rekaman video pengawasan atau CCTV yang disita oleh polisi dan dilihat oleh CNN mengungkapkan pembunuhan brutal pada Minggu (24/5/2020) sore.

Pada hari itu, tiga penyerang di Zambia yang dipersenjatai dengan jeruji besi memasuki tanah dari gudang tekstil milik pengusaha China di Lusaka. Polisi mengatakan ketiga penyerang awalnya mengaku sebagai pelanggan potensial. Tetapi ketiganya tidak melakukan bisnis.

Selama 17 menit berikutnya, rekaman CCTV menunjukkan bahwa mereka memukuli dua pria dan seorang wanita hingga tewas di halaman bangunan, sebelum menyeret tubuh ketiga korban ke gudang terdekat.

Di gudang itulah jejak pembunuhan berakhir. Polisi mengatakan para penyerang kemudian memutilasi tubuh ketiga korban dan menggunakan bahan-bahan yang mudah terbakar dari perusahaan pakaian Blue Star untuk membakar tubuh dan bangunan mereka. Para penyerang membakar mereka dengan sangat buruk sehingga otoritas berwenang butuh tiga hari untuk memulihkan jenazah ketiga korban yang hangus dan terpotong-potong.

Sebelum melarikan diri, para penyerang menyerang properti untuk mengambil barang-barang berharga. Sebuah parang bernoda darah ditemukan oleh polisi.

Pembunuhan mengerikan terhadap Cao Guifang, 52, istri pemilik gudang tekstil—yang berada di provinsi asal mereka, Jiangsu, di China timur, pada saat serangan—dan dua penguasaha lainya yang merupakan karyawan Cao, Bao Junbin, 58 , dan Fan Minjie, 33, terjadi setelah seminggu sentimen anti-China memanas di Ibu Kota Zambia.

Pada hari-hari menjelang pembunuhan itu, Wali Kota Lusaka, Miles Sampa, menuduh bos China di ibu kota melakukan "perbudakan isi ulang" dengan menggunakan istilah "Chinaman" yang bagia komunitas China merupakan hinaan dan membangkitkan perpecahan rasial. Dia mengingatkan publik dalam sebuah video yang di-posting di Facebook yang berbunyi; "Orang Zambia berkulit hitam bukanlah sumber virus virus corona. Itu dari China."

Diperkirakan 22.000 warga negara China tinggal di Zambia, mengoperasikan 280 perusahaan, terutama didistribusikan antara Lusaka dan sabuk tembaga di wilayah utara. Beijing memegang sekitar 44 persen dari utang Zambia, yang telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa warga Zambia bahwa China memiliki terlalu banyak kendali atas negara itu. (Baca: AS Hendak Usir Ribuan Mahasiswa China, Konflik Makin Memanas )

Meskipun polisi tidak secara langsung mengaitkan pembunuhan ketiga pengusaha itu dengan sentimen anti-China, kejahatan itu mengingatkan akan ledakan kekerasan yang dihadapi beberapa orang China saat tinggal di Zambia, mitra kunci proyek "Belt and Road" yang didambakan China.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Paksa Warga yang...
China Paksa Warga yang Memiliki Berat Badan di Bawah 50 Kg untuk Tetap Di rumah, Ada Apa Gerangan?
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
Pengadilan China Melelang...
Pengadilan China Melelang 100 Ton Buaya Hidup Rp9,2 Miliar, Tapi Pemenang Tanggung Risikonya Sendiri
China Bangun Jembatan...
China Bangun Jembatan Tertinggi di Dunia, Bakal Pangkas Waktu Tempuh dari 1 Jam Menjadi 1 Menit
Whistleblower: Zuckerberg...
Whistleblower: Zuckerberg Bermitra dengan China, Partai Komunis Bisa Akses Data Pengguna Meta
Dua Turis China Berhubungan...
Dua Turis China Berhubungan Intim di Trotoar Thailand pada Siang Bolong, Orang-orang Terkejut
Pria AS yang Namakan...
Pria AS yang Namakan Dirinya Tuan Setan Didakwa Hendak Bunuh Presiden Donald Trump
Serangan Rudal Balistik...
Serangan Rudal Balistik Rusia Tewaskan Setidaknya 21 Orang di Ukraina
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Manfaatkan Teknologi...
Manfaatkan Teknologi Biometrik, XL Axiata Dukung Pemutakhiran Data Pelanggan
Nenek Tewas Tertabrak...
Nenek Tewas Tertabrak KRL Commuter Line di Kebon Pedes Bogor
Profil Azealia Banks,...
Profil Azealia Banks, Rapper Amerika yang Sebut Indonesia Tempat Sampah Dunia
Berita Terkini
China Paksa Warga yang...
China Paksa Warga yang Memiliki Berat Badan di Bawah 50 Kg untuk Tetap Di rumah, Ada Apa Gerangan?
1 jam yang lalu
Negara Eropa Timur Ini...
Negara Eropa Timur Ini Undang 150.000 Pekerja Migran Asal Pakistan
2 jam yang lalu
Senjata Makan Tuan!...
Senjata Makan Tuan! Tentara Israel Injak Ranjau Darat yang Dipasang Kawannya Sendiri
3 jam yang lalu
Meski Mesra dengan Putin,...
Meski Mesra dengan Putin, 3 Alasan Donald Trump Perpanjang Sanksi untuk Rusia selama 12 Bulan
4 jam yang lalu
Pengantin Pria India...
Pengantin Pria India Kawin Lari dengan Calon Ibu Mertuanya Hanya 9 Hari Sebelum Pernikahannya
5 jam yang lalu
AS Bukan Lagi Penguasa...
AS Bukan Lagi Penguasa dan Pemimpin NATO, Siapa Penggantinya?
6 jam yang lalu
Infografis
Tegaskan Status Negara...
Tegaskan Status Negara Berdaulat, Taiwan Lawan China di PBB
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved