Diduga Korban Rasisme, 3 Pengusaha China Dibunuh dan Dibakar di Zambia

Minggu, 07 Juni 2020 - 20:43 WIB
loading...
A A A
Kehadiran China di Zambia telah menjadi kontroversi selama beberapa dekade.

Pada tahun 2005, sebuah ledakan di tambang dekat Chambeshi, sebuah kota di sabuk tembaga Zambia, telah menewaskan puluhan pekerja Zambia. Lima tahun kemudian, dua manajer China menembaki pekerja Zambia yang memprotes kondisi kerja yang buruk di tambang batubara Collum. Pada 2012, pekerja Zambia membunuh seorang supervisor China di tambang yang sama.

Insiden ini telah menarik perhatian media di seluruh dunia dan sering disajikan sebagai bukti standar tenaga kerja China yang buruk—tidak hanya di Zambia tetapi di seluruh benua Afrika.

"Jadi ketika masalah mengarantina pekerja Zambia oleh bos China muncul selama pandemi Covid-19, itu menghidupkan kembali beberapa luka lama orang-orang terhadap majikan China," kata Kanenga Haggai, dosen senior di Department of Development Studies di University of Zambia dan kandidat PhD di Southeast University di China.

"Jika tidak dikelola dengan baik, itu berisiko merusak hubungan China dengan Zambia di tingkat rakyat," katanya lagi.

Hari ini, China melakukan lebih banyak perdagangan dengan Zambia daripada negara lain di Afrika kecuali Kenya. Pada 2018, perdagangan bilateral melebihi USD5 miliar.

Namun, ketika ekspor Zambia ke China cukup besar, berkat produksi tembaga, apa yang dilihat banyak orang Zambia di lapangan adalah penetrasi China dan bisnis di negara mereka. Proyek infrastruktur besar, termasuk bandara, jalan raya, dan bendungan di Zambia, telah dibangun oleh perusahaan milik negara atau terkait China.

China juga beroperasi di sektor penambangan yang penting, seperti halnya perusahaan di negara-negara asing lainnya, dan perusahaan yang didukung Beijing. Media lokal sering menerbitkan tajuk utama yang meradang, seperti judul "Bagaimana China secara perlahan menjajah ekonomi Zambia."

“Orang-orang Zambia merasa bahwa Chinaperlahan-lahan mengambil kendali atas tanah dan urusan mereka, dan bahwa China sekarang menerima perlakuan istimewa dari para pejabat pemerintah,” kata Haggai. “Kami telah melihat banyak orang China memperoleh tanah yang luas."

Pengaruh China adalah masalah penangkal petir politik di negara itu. Pada tahun 2018, seorang politisi dari Lusaka mengusulkan untuk membangun sebuah kota di China, di mana para ekspatriat China akan membatasi diri untuk melakukan bisnis kecil mereka, setelah orang-orang Zambia mengeluh bahwa orang asing terlibat dalam perdagangan mereka seperti beternak ayam dan menjalankan restoran dan ruang santai, yang secara tradisional domain mereka.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Pria Ini Ngebut dengan...
Pria Ini Ngebut dengan Tesla dan Tabrak Mati 3 Orang Sekeluarga, lalu Tertawa
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Xi Jinping Tancap Gas,...
Xi Jinping Tancap Gas, Amerika Ketinggalan Jauh: Ini 4 Jurus Strategis China yang Bikin Waswas AS
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
Gempa M 6,2 Guncang...
Gempa M 6,2 Guncang Istanbul, Orang-Orang Berlarian Keluar Gedung
Panas! Bos Intelijen...
Panas! Bos Intelijen Israel Shin Bet Bongkar Rencana Netanyahu Matai-matai Demonstran
Rekomendasi
Kisah Letkol Susdaryanto,...
Kisah Letkol Susdaryanto, Jadi Agen Mata-mata Rusia demi Sesuap Nasi
Unilever Indonesia Masuk...
Unilever Indonesia Masuk IDXHIDIV20, Catat Yield Dividen Tertinggi Sepanjang Sejarah
Skorsing Dicabut, Ryan...
Skorsing Dicabut, Ryan Garcia Lolos dari Lubang Kematian Kariernya
Berita Terkini
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
22 menit yang lalu
Pertama di Dunia, Uni...
Pertama di Dunia, Uni Emirat Arab Akan Gunakan AI untuk Membuat Undang-Undang
59 menit yang lalu
Menteri Zionis Ini Ancam...
Menteri Zionis Ini Ancam Gulingkan Netanyahu Jika Israel Tak Duduki Gaza
1 jam yang lalu
Kremlin: Eropa Menginginkan...
Kremlin: Eropa Menginginkan Perang, Bukan Perundingan!
1 jam yang lalu
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Seluruh Ukraina
2 jam yang lalu
Terungkap! Sheikh Zayed...
Terungkap! Sheikh Zayed Pernah Ragukan AS Akan Lindungi Pemimpin Arab saat Krisis
8 jam yang lalu
Infografis
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama Adalah China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved