Prancis Berhasil Habisi Pemimpin Al-Qaeda Afrika Utara

Sabtu, 06 Juni 2020 - 10:18 WIB
loading...
A A A
Menurut Dewan Keamanan PBB, yang memberikan sanksi kepadanya pada 2007, Droukdel adalah seorang ahli bahan peledak yang membuat perangkat yang menewaskan ratusan warga sipil di tempat-tempat umum. Sebagai pemimpin AQIM ia berperan penting dalam penculikan warga lokal dan Barat dalam serangan sejauh Tunisia, Niger, dan Mali.

Menurut pemerintah Prancis dia juga membantu kelompok itu memperluas wilayah kegiatannya jauh ke Mali di mana dia menemui ajalnya.

Sementara itu komandan kelompok IS yang tertangkap adalah Mohamed Mrabat.

"Mohamed Mrabat seorang veteran jihad dan memiliki peran senior di Negara Islam dalam kelompok Sahara Besar (ISGS)," kata Parly.

"Dia ditangkap pada 19 Mei," tambahnya.

Pada 7 Mei IS mengungkapkan bahwa gerilyawannya terlibat dalam bentrokan sengit dengan Al-Qaeda di Mali dan Burkina Faso. Mereka menuduh JNIM menyerang posisinya, memblokir pasokan bahan bakar dan menahan pendukung IS.

ISGS dengan cepat mendirikan pijakan di negara-negara Sahel setelah mengumumkan kehadirannya pada Maret tahun lalu.

Kelompok-kelompok jihad biasanya dengan cepat mengumumkan pengganti pemimpin yang terbunuh atau ditangkap, tetapi di Afrika utara ada tanda-tanda meningkatnya ketegangan antara Al-Qaeda dan saingannya yang lebih baru, Negara Islam dan afiliasinya.

Ribuan tentara Prancis telah dikerahkan di Mali sejak 2013.

Prancis terlibat setelah militan Islam menguasai bagian utara. Dengan bantuan Prancis, tentara Mali telah merebut kembali wilayah itu, tetapi rasa tidak aman terus berlanjut dan kekerasan telah menyebar ke negara-negara tetangga.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)