Pascaserangan ke Etnis Tigray, 16 Staf PBB Ditahan di Ethiopia

Rabu, 10 November 2021 - 16:42 WIB
loading...
A A A
TPLF dan sekutunya, Tentara Pembebasan Oromo (OLA), telah mengklaim beberapa kemenangan dalam beberapa pekan terakhir, mengambil kota-kota sekitar 400 kilometer dari Ibu Kota, dan mereka tidak mengesampingkan bergerak menuju Addis Ababa.

Pemerintah Ethiopia mengatakan pemberontak sangat melebih-lebihkan keuntungan mereka tetapi telah memerintahkan ibu kota untuk bersiap mempertahankan diri.

Sebagian besar zona yang terkena dampak konflik berada di bawah pemadaman komunikasi dan akses bagi wartawan dibatasi, membuat klaim medan perang sulit untuk diverifikasi.

Meski demikian, sejumlah negara telah mendesak warganya untuk meninggalkan Ethiopia sementara penerbangan komersial masih tersedia.

Kedutaan AS juga telah memerintahkan staf yang tidak penting untuk pergi dan PBB telah menangguhkan misi yang tidak penting ke Addis Ababa.



Inggris pada hari Selasa menyarankan warga negara untuk meninggalkan Ethiopia, dengan alasan situasi keamanan yang memburuk.

“Konflik berpotensi meningkat dan menyebar dengan cepat dan dengan sedikit peringatan,” bunyi nasihat perjalanan itu.

Di antara negara-negara Afrika, Zambia memulangkan 31 pekerja dari kedutaan besarnya di Addis Ababa, mengikuti perintah Presiden Hakainde Hichilema untuk mengevakuasi warga.

Perdana Menteri Abiy Ahmed mengirim pasukan ke Tigray pada November 2020 untuk menggulingkan TPLF, mantan partai penguasa regional yang mendominasi politik nasional sebelum Abiy mengambil alih pada 2018.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2224 seconds (0.1#10.140)