PBB Gagal Cegah Perang, Erdogan Serukan Reformasi Tata Kelola Global

Senin, 18 November 2024 - 15:26 WIB
loading...
PBB Gagal Cegah Perang,...
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan pentingnya memperkenalkan reformasi tata kelola global. Foto/X/@dikkatmedya
A A A
GAZA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan pentingnya memperkenalkan reformasi tata kelola global, dengan alasan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa terbukti tidak efektif dalam menyelesaikan konflik di seluruh dunia.

Erdogan menyampaikan pernyataan tersebut selama pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di sela-sela KTT G20 di Rio de Janeiro.

Seorang kritikus vokal atas serangan Israel di Gaza, Erdogan memuji sikap Brasil "melawan agresi Israel" dan berbagi rincian upaya diplomatik TĂĽrkiye di PBB. Ini termasuk seruan untuk memblokir penjualan senjata ke Israel, pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa henti ke Gaza, menetapkan gencatan senjata permanen di daerah kantong Palestina, dan mencapai solusi dua negara.

Pemimpin Turki berpendapat bahwa "PBB telah gagal mencegah konflik di seluruh dunia, khususnya di Gaza, dan terbukti tidak cukup dalam mengatasi krisis."



Ia juga memuji inisiatif Brasil untuk "mengangkat 'Reformasi Tata Kelola Global' selama masa jabatannya sebagai presiden G20."

Erdogan telah berulang kali menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, tempat operasi militer Israel telah menewaskan sedikitnya 43.000 orang. Di Israel, jumlah orang yang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober tahun lalu lebih dari 1.100, sementara lebih dari 200 orang ditawan.

KTT Pemimpin G20 2024, yang diselenggarakan oleh Brasil pada 18-19 November, telah dideskripsikan oleh penyelenggara sebagai "acara mendasar bagi masa depan tata kelola global." Agendanya akan difokuskan pada reformasi lembaga internasional, memajukan transisi energi, dan mendorong inklusi sosial global.

Salah satu sesi akan didedikasikan untuk reformasi tata kelola global, landasan kepemimpinan Brasil dalam G20, di mana para kepala negara akan membahas potensi modernisasi lembaga internasional utama, termasuk PBB, Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, dan Organisasi Perdagangan Dunia.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)