AS Perintahkan Pegawai Pemerintah Non-Darurat untuk Segera Tinggalkan Ethiopia

Minggu, 07 November 2021 - 01:33 WIB
loading...
AS Perintahkan Pegawai...
Ilustrasi
A A A
NAIROBI - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan pegawai pemerintah non-darurat AS di Ethiopia untuk pergi dari negara tersebut. Perintah ini dikeluarkan karena adanya konflik bersenjata, kerusuhan sipil, dan kekerasan di Ethiopia.

"Insiden kerusuhan sipil dan kekerasan etnis terjadi tanpa peringatan. Situasi ini dapat meningkat lebih lanjut dan dapat menyebabkan kekurangan rantai pasokan, pemadaman komunikasi, dan gangguan perjalanan," sebut pernyataan Kedutaan Besar AS di Addis Ababa, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/11/2021).



Tak hanya AS, dua negara Eropa, Denmark dan Italia juga meminta warganya di Ethiopia untuk segera pergi meniggalkan negara tersebut di saat penerbangan komersial masih tersedia. Sebab, pasukan pemberontak Tigrayan dan sekutu mereka telah maju menuju ibu kota Addis Ababa.

Sementara itu, pemerintah Perdana Menteri Abiy Ahmed, yang telah terlibat dalam perang selama setahun melawan pasukan Tigrayan, telah berjanji untuk terus berjuang, meskipun ada seruan untuk gencatan senjata dari negara-negara Afrika, negara-negara Barat dan Dewan Keamanan PBB.

Juru bicara pemerintah Legesse Tulu dan juru bicara Abiy Billene Seyoum tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Sebelumnya, Pemerintah Abiy mengumumkan keadaan darurat nasional pada hari Selasa. Pemerintah mengatakan, negara itu terkunci dalam "perang eksistensial" dengan pasukan dari wilayah Tigray utara dan sekutu mereka.



Juru bicara Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) Getachew Reda menuduh Abiy menggunakan keadaan darurat untuk menangkap "ribuan orang Tigrayan dan Oromo". Polisi sendiri membantah melakukan penangkapan di ibu kota setelah pemberlakuan keadaan darurat bermotif etnis.

"Kami hanya menangkap mereka yang secara langsung atau tidak langsung mendukung kelompok teroris ilegal," kata juru bicara kepolisian Fasika Fante, merujuk pada TPLF. "Ini termasuk dukungan moral, finansial dan propaganda," lanjutnya.

TPLF meluncurkan aliansi dengan faksi lain pada hari Jumat yang bertujuan untuk menghapus Abiy dari kekuasaan, mengatakan ini akan dilakukan dengan paksa jika diperlukan. Pemerintah mengutuk langkah itu, dengan mengatakan Abiy memiliki mandat untuk memerintah berdasarkan kemenangan telak dalam pemilihan pada bulan Juni.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Israel Bersiap Serang...
Israel Bersiap Serang Iran, Ini Rincian Bom yang Disiapkan
Kepala IAEA: Iran Tidak...
Kepala IAEA: Iran Tidak Jauh dari Memiliki Bom Nuklir
AS Berencana Tutup 30...
AS Berencana Tutup 30 Kedutaan dan Konsulat di Seluruh Dunia
AS Akan Batalkan Hampir...
AS Akan Batalkan Hampir Semua Pendanaan untuk NATO, Aliansi Militer Itu Akan Bubar?
Muncul Pertama usai...
Muncul Pertama usai Lengser, Biden Kecam Kebijakan Trump
Mel Gibson Serukan Pemerintah...
Mel Gibson Serukan Pemerintah AS Bongkar Kebenaran Serangan 11 September
Mengapa AS Pindahkan...
Mengapa AS Pindahkan Sistem Pertahanan Rudal Patriot dari Asia ke Timur Tengah dengan 73 Pesawat Kargo?
Tim Medis Arab Saudi...
Tim Medis Arab Saudi Lakukan Ratusan Operasi Jantung dalam Program Medis Kemanusiaan di Suriah
Tercantum di Paspor,...
Tercantum di Paspor, Bangladesh Larang Warganya ke Israel
Rekomendasi
Ilmuwan Gunakan AI untuk...
Ilmuwan Gunakan AI untuk Bicara dengan Lumba-lumba
Jadwal Lengkap Semifinal...
Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U-17 2025: Laga Mendebarkan!
Mengulik Besaran Utang...
Mengulik Besaran Utang Suriah ke Bank Dunia yang Ingin Dilunasi Arab Saudi
Berita Terkini
Israel Bersiap Serang...
Israel Bersiap Serang Iran, Ini Rincian Bom yang Disiapkan
23 menit yang lalu
Jet Tempur Israel Hendak...
Jet Tempur Israel Hendak Mengebom Gaza, tapi Malah Menghantam Permukiman Zionis
43 menit yang lalu
Bikin Heboh, Wanita...
Bikin Heboh, Wanita yang Kawin Lari dengan Calon Menantunya Angkat Bicara
1 jam yang lalu
Kepala IAEA: Iran Tidak...
Kepala IAEA: Iran Tidak Jauh dari Memiliki Bom Nuklir
1 jam yang lalu
Ukraina Mengarak 2 Tawanan...
Ukraina Mengarak 2 Tawanan Perang China Pendukung Rusia, Ini Respons Beijing
1 jam yang lalu
Profil Sara Netanyahu,...
Profil Sara Netanyahu, Istri PM Israel yang Kerap Intervensi Kebijakan Perang Gaza
4 jam yang lalu
Infografis
AS Gelontorkan Ribuan...
AS Gelontorkan Ribuan Triliun untuk Ukraina, Hasilnya Mengecewakan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved