Korban Tewas Apartemen Runtuh di Nigeria Meningkat Jadi 21 Orang

Rabu, 03 November 2021 - 22:41 WIB
loading...
Korban Tewas Apartemen Runtuh...
Korban tewas apartemen runtuh di Nigeria meningkat jadi 21 orang. Foto/China Daily
A A A
LAGOS - Korban tewas akibat runtuhnya gedung apartemen bertingkat yang sedang dibangun di kota terpadat di Nigeria telah meningkat menjadi 21 orang. Tim penyelamat terus mencari pekerja yang masih hidup di bawah puing-puing bangunan.

Sembilan orang telah diselamatkan pada hari Selasa lalu, tetapi tidak ada korban baru yang ditemukan pada hari Rabu. Korban tewas resmi sebelumnya, yang dirilis pada Selasa sore adalah 14 orang.

Gubernur negara bagian Lagos Babajide Sanwo-Olu mengatakan belum diketahui berapa lama misi penyelamatan akan dilanjutkan.

"Tidak ada pilar dalam bentuk apa pun yang menahan apa pun," katanya tentang sisa-sisa bangunan.

"Harapan adalah apa yang kekurangan pasokan. Harapan adalah apa yang kita semua butuhkan sekarang," katanya kepada keluarga korban seperti dikutip dari AP, Rabu (3/11/2021).

Tidak diketahui berapa banyak orang yang masih bisa terperangkap di dalam puing-puing, tetapi seorang pekerja konstruksi di tempat kejadian memperkirakan ada sekitar 100 orang, sehingga berpotensi 70 orang belum ditemukan.



Gedung apartemen mewah 21 lantai yang sedang dibangun runtuh pada Senin dan butuh beberapa jam bagi para petugas untuk meluncurkan upaya penyelamatan. Menurut laporan media pihak berwenang telah menangkap pemilik properti, mengatakan bahwa izin bangunannya hanya diperbolehkan untuk struktur 15 lantai.

Pemerintah negara bagian Lagos telah membentuk panel independen untuk menentukan penyebab kecelakaan dan apakah pengembang proyek telah sepenuhnya mematuhi undang-undang bangunan. Panel juga akan memeriksa apakah ada penyimpangan oleh regulator negara bagian dalam mengawasi proyek tersebut.

"Orang-orang memang kesal, orang-orang marah. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami melakukan segalanya," kata gubernur.

Di dekat pintu masuk kompleks, meja bantuan didirikan bagi orang-orang untuk memberikan nama dan foto kerabat atau teman yang mereka yakini sedang bekerja di sana ketika bangunan itu runtuh.



Ada juga meja bantuan untuk konseling dan dukungan bagi kerabat yang putus asa, banyak dari mereka berbaris di pinggir jalan.

Puluhan anggota keluarga telah menyatakan kemarahan dan rasa frustrasi mereka karena tidak dapat mengetahui nasib kerabat mereka.

Abel Godwin melakukan perjalanan 722 kilometer dari Ibu Kota negara, Abuja, untuk mencari putranya yang berusia 18 tahun yang telah dipekerjakan di situs tersebut.

Setelah tiba di Lagos pada pukul 2 pagi, ia mengunjungi rumah sakit pemerintah tempat para korban dirawat.

“Mereka tidak mengizinkan saya untuk memeriksa apakah anak saya masih hidup atau sudah mati,” keluhnya.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2111 seconds (0.1#10.140)